Mirip Vacum Cleaner, Tak Perlu Mencuci Keset Lagi

Rizky Nafiar mencoba Doormatics karyanya, alat ini mampu menghisap kotoran yang menempel di kaki atau alas kaki.

Rizky Nafiar mencoba Doormatics karyanya, alat ini mampu menghisap kotoran yang menempel di kaki atau alas kaki.

Kota Surabaya, Bhirawa
Keset ternyata juga bisa di-update sesuai perkembangan zaman. Keset yang biasa hanya dibuat dari kain, karet atau sabut kelapa kini mulai disentuh dengan teknologi modern. Seperti karya yang sudah dibuat oleh para mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) ini. Karya yang diberi nama Doormatics itu merupakan inovasi keset yang berfungsi layaknya vacuum cleaner.
Seseorang harus rajin-rajin mencuci dan mengganti keset yang kotor di rumah. Sebab, keset yang kotor tidak mungkin bisa membersihkan kaki yang kotor, justru sebaliknya, kaki semakin kotor karena kotoran semakin banyak menempel. Jika demikian yang terjadi, akan lebih praktis jika keset tidak perlu dicuci dan diganti-ganti lagi.
Seperti pengalaman mahasiswa ITS ,Rizky Nafiar Rafiandi, di rumah. Mulanya, dia kesulitan menjaga kebersihan lantai karena kaki saudaranya sering kotor meski sudah dikeset. Ia bercerita bahwa ketika ia membersihkan lantai, tiba-tiba adiknya datang dan mengotori kembali lantai tersebut. “Saat itu adik saya memang sudah membersihkan kaki di keset. Namun karena keset tersebut juga berdebu, maka lantai kembali kotor,” tuturnya.
Pengalaman ini menjadi alasan tersendiri bagi Rizky bersama rekan-rekannya untuk membuat keset serbaguna. Dia pun berusaha membuat keset otomatis dan sukses dengan karyanya bernama Doormatics ini. Doormatics ini dirancang khusus seperti vacuum cleaner yang bisa menghisap debu secara otomatis sehingga kebersihan lantai tetap terjaga. Tenaga listrik yang dibutuhkan untuk menjalankan fungsi alat ini sebesar 380 watt.
Untuk menggunakannya, seseorang tinggal menginjak plat Doormatic dan secara otomatis akan menyedot debu di kaki. Debu tersebut juga langsung dibuang ke kotak pembuangan yang tersedia di disebelah plat. “Sewaktu-waktu kotak pembuangan ini bisa dibersihkan dengan mudah,” kata dia.
Dalam prosesnya, Rizky mengaku sempat mengalami kesulitan dalam konstruksi mekaniknya. Tak habis akal, dia pun langsung mendatangi bengkel di daerah Semolowaru, Surabaya agar karyanya dapat dibuat sempurna. Dengan konstruksi mekanik yang baik, dia mengaku daya hisap Doormatics akan beroperasi secara optimal. Hasilnya, kaki atau alas kaki semakin bersih dan lantai juga terjaga kebersihannya.
Menurut mahasiswa jurusan Teknik Elektro ITS ini, inovasinya ini juga dapat bermanfaat bagi perusahaan. Sebab, dengan kondisi lantai tetap bersih perusahaan tidak perlu membayar cleaning service terlalu banyak. “Pembuatan keset ini memang tidak hanya untuk rumah tangga, tapi juga untuk perusahaan,” jelasnya.
Sebelum memulai membuat karya ini, ia bersama timnya mengajukan proposal Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) dan berhasil disetujui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti). Dari program tersebut, Rizky menerima dana sebesar Rp 7,5 juta untuk menciptakan Doormatics dari nol hingga selesai. “Setelah berhasil membuat alat ini, kami akhirnya bisa lolos mengikuti Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) ke-27 di Semarang,” tuturnya bangga. [tam]

Tags: