Miskan, Selama Puluhan Tahun Tinggal di Kakus

Wakil Ketua DPRD Jember Ayub Junaidi (bertopi) saat membawa Pak. Miskan ke RS dr. Subandi Jembet, Senin (6/3).

Jember, Bhirawa.
Potret kemiskinan kembali ditemukan di Kecamatan Bangsalsari Jember. Setelah Mbok Rokayah yang mengaku sering makan rumput untuk atasi kelaparan, kini Miskan (55) warga Dusun Krajan Desa Sukorejo Kec. Bangsalsari selama 20 tahun hidup dan tinggal di kamar mandi (kakus).
Pria yang mengalami lumpuh akibat stroke ini, ditinggal pergi istrinya setelah dalam kondisi tidak berdaya. Ia hidup dari belas kasihan tetangga, dan tinggal didalam kamar mandi berukuran 2 x 1,5 M milik janda Misnati yang hidupnya juga serba kekurangan.
“Setelah saya begini, istri saya pergi meninggalkan saya. Anak laki semata wayangnya kini bekerja di Malaysia dan sekali-sekali mengirimkan uang. Dalan kondisi seperti ini, saya bisa apa? Saya ingin kembali sehat dan pingin mempunyai tempat tinggal yang layak,” ungkap Pak Miskan sedih.
Selama puluhan tahun Pak Miskan menempati kamar mandi milik Misnati yang hidupnya juga serba kekurangan. “Sebenarnya saya pingin membawa Pak. Miskan untuk berobat ke dokter, tapi gimana lagi saya untuk hidup harus ngasak (leles) padi sisa panen,” ungkap Misnati.
Plt. Kades Sukorejo Abdul Kholik mengaku baru tadi pagi mendapat informasi tentang kondisi warganya (P.Miskan). “Tadi pagi saya mendapat kabar dari Dinas Sosial Jember bahwa ada warganya yang tinggal di kamar mandi. Mangkanya saya langsung datang kelosi,” ujarnya. Dengan ditemukannya kasus ini, Abdul Kholik berjanji akan melakukan pendataan lagi untuk mengetahui warganya yang selama ini hidup di bawah garis kemiskinan.
Mendengar informasi itu, Wakil Ketua DPRD Jember Ayub Junaidi langsung mendatangi Pak Miskan. Politisi dari PKB ini langsung membawa Pak Miskan ke RS dr. Subandi untuk mendapatkan perawatan. “Saya prihatin sekali melihat kondisi Pak Miskan. Hari ini kita bawah ke rumah sakit dan semuanya gratis. Nanti akan kita bantu juga bagi yang menjaga Pak Miskan selama di rumah sakit,” tandasnya.
Ayub juga berterima kasih kepada media yang telah menginformasikan kondisi Pak Miskan. Karena dengan informasi ini, dapat membantu pemerintah untuk mengetahui kondisi sosial warganya. “Karena ini era keterbukaan, pejabat pemerintah tidak perlu malu jika ada kemiskinan di sekitar kita. Ayo kita bersama-sama gotong royong membantu sesama warga  yang berada dibawah garis kemiskinan,” pungkasnya. [efi]

Tags: