Misteri MH370 Kian Sulit Diungkap

Jakarta, Bhirawa
Pihak berwenang Australia telah membatalkan misi pencarian hari ini untuk dua objek yang mungkin merupakan bagian-bagian dari pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hilang.
Beberapa pesawat intai militer, sebuah jet komersial dan dua kapal dagang telah menyisir areal di mana dua objek berada, namun tak berhasil mendapatkan satu pun jejak dari objek-objek tersebut.
Hari ini Perdana Menteri Australia Tony Abbott mempertahankan keputusannya mengumumkan penemuan dua objek itu dengan alasan Australia memiliki kewajiban kepada para keluarga penumpang MH370 untuk memberikan informasi yang cepat, sedangkan Menteri Perhubungan ad interim Malaysia Hishammuddin Hussein berusaha menyetel lagi harapan resolusi cepatnya dalam menyingkap misteri yang menyelimuti pesawat hilang itu.
“Ini akan menjadi lama sekali,” kata dia.
General Manager Otoritas Keselamatan Maritim Australia (AMSA) John Young mengatakan awak pesawat mesti melihat objek secara visual ketimbang menggunakan radar.  “Namun kami belum mendapatkan penampakan (objek-objek itu,” kata dia.
Pesawat-pesawat pencari hanya punya waktu dua jam untuk menyisir area dua objek terduga MH370 berada sehingga harus bolak balik terbang untuk mencari MH370.
Inggris telah mengirimkan HMS Echo, Australia menurunkan kapal perang HMAS Success, sedangkan kapal-kapal China dan Malaysia juga bergabung dengan kapal kargo raksasa Norwegia yang mengubah rencana pelayarannya atas permintaan Australia.
Para pelaut di kapal Norwegia itu bekerja semalaman dalam mencari dua objek itu, kata Erik Gierchsky, juru bicara Asosiasi Pemilik Kapal Norwegia.
Menurut para pakar, jika kedua objek itu dipastikan puing MH370, maka tim pencari mesti menggunakan locator (penjejak lokasi) atau hydrophone demi mendapatkan ping dari perekam data penerbangan pesawat (kotak hitam). Namun menurut Hishammuddin tidak semua negara memiliki locator.
Baterai kotak hitam kemungkinan bertahan sampai 16 hari ke depan, padahal kedalaman Samudera Hidia akan memperumit pencarian.  “Pada kedalaman ini, jangkauan kotak hitam sangat terbatas untuk mendengarkan ping-ping,” kata Mike Williamson dari perusahaan teknik spesialis pencarian pesawat dan puing bawah laut di Seattle.
Malaysia belum menyerah. Pemerintah Malaysia sedang menunggu izin pemerintah Kazakhstan untuk menggunakan negaranya sebagai pusat pencarian koridor utara.  Ini jelas Malaysia tak menyerah untuk tetap membuka kemungkinan pesawat berada jauh dari fokus pencariannya saat ini.
Malaysia yakin pesawat hilang itu sengaja dibelokkan, namun mereka tak memiliki bukti tegas yang mengindentifikasi siapa yang mengubah arah rute pesawat dan mengapa mereka melakukan itu.
Pilot dan co-pilot MH370 pun menjadi pusat penyidikan Malaysia, terutama ada kecurigaan pada data yang dihapus dalam hard drive simulator penerbangan buatan pilot MH370 Kapten Zaharie Ahmad Shah.
Seorang pejabat AS yang terlibat dalam investigasi mengatakan FBI yakin bisa membaca setidaknya beberapa data terhapus dari simulator itu.  Para penyelidik juga menganalisis laman-laman internet yang belakangan diakses pilot dan co-pilot MH370.
Namun berlarut-larutnya masa pencarian dan kurang lengkapnya informasi membuat para keluarga penumpang MH370 marah. Beberapa dari mereka menuduh pemerintah Malaysia menahan informasi atau lambat memperbarui informasi.
Dalam kerangka itu, hari ini Malaysia mengirimkan delegasi tingkat tinggi ke Beijing untuk menginformasikan kepada para keluarga yang memilih bertahan di China.
“Satu pertanyaan yang sungguh mereka ingin tahu adalah jawaban atas apa yang kami tidak tahu,” kata Hishammuddin, “yaitu ‘dimana keluarga mereka, dan dimana pesawat itu?'”. [ant]

Rate this article!
Tags: