Hj Mistiani
Kota Kediri, Bhirawa
Disetiap momentum perayaan Hari Kartini diberbagai sekolah, maupun perkantoran. Seolah hanya menjadi formalitas belaka, dan tak memperhatikan makna dari perjuangan sang pahlawan wanita RA Kartini dalam memperjuangkan haknya.
Ini terbukti emansipasi wanita terasa stagnan, dan kerap disepelekan. Bahkan kasus kekerasan masih terjadi pada wanita, terlepas dari ini, mayoritas warga masyarakat masih menganggap wanita yang berhasil mencapai lendidikan tinggi, dan sukses bukanlah pencapaian yang terpenting.
Menurut Anggota DPRD Kota Kediri Hj Mistiani, saat ini hakekat wanita masih sebatas jadi istri, atau ibu rumah tangga. Meskipun sudah ada yang berhasil menjadikan dirinya tangguh, mandiri hanya beberapa persen saja dibanding mereka yang masih terenggut hak-haknya.
“Sangat disayangkan perjuangan yang dipelopori RA Kartini tidak dilanjutkan wanita-wanita di generasi berikutnya sampai sekarang. Ini terbukti stigma kurang baik terhadap wanita yang masih bercokol kuat dalam pikiran masyarakat, meskipun saat ini pemerintah telah memberikan kesempatan yang sangat luas dibidang apapun untuk wanita” kata Mistiani.
Menurutnya, wanita jaman now seharusnya sudah harus ”Cerdas Mandiri dan Tangguh” serta memiliki keberanian dalam menentukan langkah yang positif, artinya selain menjadi ibu yang cerdas mendidik anak- anaknya juga harus menjadi wanita mandiri, serta mampu membela hak sendiri.
“Peringatan Hari Kartini diperlukan untuk terus mengingatkan masyarakat Indonesia tentang fakta penting sejarah perjuangan kaum perempuan demi mencapai posisi mereka sekarang. Jangan hanya perayaan saja,” ujar politikus asal Partai Demokrat ini.
Dia menambahkan untuk menjadi wanita modern, harus menyingkirkan berbagai pemahaman masa lalu bahwa wanita itu lemah, penakut dan tidak bisa mandiri. “Di zaman yang serba maju ini, wanitapun harus berpikiran maju yang diimbangi dengan tekad kuat untuk bisa semakin eksis dan bermanfaat bagi banyak orang.” tandasnya. [van]
