Misua Pabrik Mie Tertua di Surabaya Bermesin Tradisonal

Proses pembuatan mie tradisional Misua di Surabaya

Surabaya, Bhirawa
Tak lekang oleh panas dan tak lapuk oleh hujan, pepatah lama inilah barangkali yang pas disandangkan pada pabrik mie Misua yang berdiri sejak 1948 di Surabaya, dan hebatnya pabrik ini tetap tegar beroperasi di tengah tengah hingar bingarnya arus modenisasi dan digitalisasi.
Suara gaduh mesin jadul pengaduk dan mesin pres mie terus menyemangati para pegawai pabrik mie milik Subianto Djayawikarta. ” Pabrik misua tertua di Surabaya ini berada di Jalan Pesapen Selatan, Surabaya, Jawa Timur, “ungkapnya Kamis (8/3) kemarin.
Menurut Subianto, ia tercatat sebagai penerus garis keturunan generasi ke tiga. Seraya menjelaskan bahwa pabriknya sampai aaat ini mempekerjakan sebanyak 20 hingga 25 karyawan untuk membuat Misua yang berbahan dasar gandum.
Sejak berdiri dan beroperasi 1948 yang berarti pabrik ini beroperasi 70 tahun lebih susah banyak menghasil produk mie yang bermutu karrna dikerjakan secara tradisiaonal, sehingga menghasilkan produk yang punya cita rasa tersendiri bila dibandingkan dengan produk produk mie yang ada saat ini. .
Karena sebagian besar proses pembuatan Misua masih menggunakan tenaga manusia dengan peralatan pembuatnya masih tradisional.,” ungkap Subiyanto.
Cita rasa Misua lanjutnya, punya ciri rasa khas tersendiri. Gandum yang menjadi bahan bakunya membuat Misua lebih lembut dibanding mie kuning biasa yang menggunakan campuran soda.
Menjelang Imlek, biasanya Subianto membuat persediaan cukup banyak. Tentunya karena permintaan yang bisa melonjak 20 hingga 30% dari hari biasa.
Berangkat dari kenyataan dan alasan inilah Misua punya pangsa pasar tersendiri bahkan bisa dikatakan fanatik,” Merwka tidak mau makan mie kalau hukan Misua,”pungkas Subianto Djayawikarta, dengan nada promosi. [ma]

Tags: