MKP Bakal Garap Wisata Cagar Budaya ‘Segitiga Emas’

Bupati MKP (depan pegang mik) memaparkan rencana konsep pemangunan wisata "segitiga emas" dalam acara hala bihalal. (kariyadi/bhirawa).

Bupati MKP (depan pegang mik) memaparkan rencana konsep pemangunan wisata “segitiga emas” dalam acara hala bihalal. (kariyadi/bhirawa).

Pemkab Mojokerto, Bhirawa
Masih dalam nuansa Idul Fitri, Bupati Mojokerto Mustofa Kamal Pasa (MKP) menggelar Halal Bihalal dan dialog terbuka bersama Kepala Desa se-Kecamatan Trowulan terkait peningkatan dan pembangunan cagar budaya Majapahit di Pendopo Agung Trowulan.
Dalam APBD  tahun 2016 nanti, Bupati MKP bakal  fokus pada 3 kawasan potensial wisata, yakni Trowulan, Pacet, dan Trawas.  Bukan tanpa alasan, ketiga daerah tersebut ibarat ‘segitiga emas’ versi Bupati MKP.  Trowulan unggul di sektor wisata budaya dan sejarah, Trawas dan Pacet juga sangat tersohor dengan wisata alamnya yang asri.
“Setiap daerah pasti memiliki potensi masing-masing, bisa dari potensi ekonomi industri maupun investasi. Trowulan, Trawas, dan Pacet adalah 3 daerah unggulan Kabupaten Mojokerto  dilihat dari perspektif potensi pariwisatanya.  Nilai jualnya yang tinggi, harus dieksekusi dengan baik dalam rancangan strategis yang tepat”, ujar Bupati MKP  dalam acara yang juga dihadiri oleh jajaran SKPD, Camat, dan Forpimda tersebut.
Tidak main-main, desa-desa di ketiga kawasan ‘segitiga emas’ pariwisata  tersebut rencananya bakal digelontor anggaran mencapai Rp 2 Miliar  bahkan hingga Rp 3 Miliar besarnya melalui BK Desa. Besarnya anggaran nyatanya memang berbanding lurus dengan banyaknya gagasan penting sebagai upaya peningkatan dan pembangunan cagar budaya.
Kecamatan Trowulan saja contohnya, terdapat 16 desa dengan potensi pariwisata asli yang luar biasa. Anggaran yang besar akan diplot untuk pengembangan dan pembangunan cagar budaya yang dicita-citakan, seperti misalnya gapura pembatas antar kecamatan mengadopsi gaya Majapahit berbentuk mirip Candi Wringin Lawang, punden-punden desa yang juga akan ikut ‘bertutur’ tentang kemegahan Majapahit masa lalu melalui desain pagar, dan juga disempurnakan rencana pembangunan warung-warung bergaya serupa dengan anggaran dana sekitar Rp 25 juta.
Bupati dalam forum juga menyampaikan bahwa 3 kecamatan tersebu akan diperbagus infrastruktur utamanya, hal ini sebagai upaya lanjutan melengkapi rencana-rencana di atas. Dinas PU Bina Marga Kabupaten Mojokerto juga telah disiapkan untuk pengerjaan infrastruktur vital.
“Anggaran Rp 200 Miliar  akan dianggrakan untuk PU Bina Marga yang digunakan untuk pembangunan jalan di Kecamatan Trowulan, Trawas, dan Pacet. Jalan poros dan jalan lingkungan juga akan diperlebar demi kenyamanan pengunjung pariwisata. Rest area di Kecamatan Trowulan akan dimanfaatkan pengrajin patung memajang karya-karya seni bernilai ekonomi tinggi,” urai  Bupati MKP.  [kar.adv]

Tags: