MKP Gagas Bangun Satu Pasar Baru di Setiap Kecamatan

Bupati MKP berdialog dengan pedagang saat meninjau hasil pembangunan pasar Lespadangan Kab Mojokerto. [kariyadi/bhirawa]

Mojokerto, Bhirawa
Bupati Mojokerto, Mustofa Kamal Pasa (MKP) menyampaikan gagasan menarik akan membangun pasar yang representatif disetiap kecamatan yang ada di wilayahnya. Dengan berdirinya pasar yang layak, akan menghidupkan geliat ekonomi masyarakat desa, serta bisa melawan gempuran pasar modern yang mulai merambah desa.
MKP melontarkan ide membangun pasar itu ketika meninjau tiga pasar tradisional yang segera dimanfaatkan dalam waktu dekat. Ketiga pasar yang baru dibangun itu diantaranya Pasar Lespadangan, Kec Gedeg, Pasar Kedungmaling, Kec Sooko dan Pasar Dinoyo, Kec Jatirejo. Ketika itu, MKP didampingi langsung Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kab Mojokerto, Bambang Purwanto.
”Tiga pasar tradisional ini merupakan refleksi dari visi saya agar seluruh kecamatan di Kab Mojokerto mempunyai pasarnya sendiri. Termasuk mini waterpark dan sarana mainan anak-anak, pujasera serta sarana olah raga,” lontar Bupati MKP. .
Menurut bupati, seluruh desa di Kab Mojokerto saat ini sudah sangat maju dengan dukungan sarana infrastruktur yang memadai. ”Saya mempunyai rencana ke depan, tiap kecamatan mempunyai pasarnya sendiri, mini waterpark dan sarana mainan anak-anak, pujasera serta sarana olah raga. Ini akan mampu mengerakkan ekonomi daerah dan mendongkrak pendapatan. Peningkatan dan pelabaran jalan di Kab Mojokerto tahun 2021 juga kita targetkan selesai,” tambah Bupati MKP.
Ditambahkan MKP, sinergitas pembangunan ekonomi oleh Pemkab Mojokerto, sudah seharusnya disambut cepat oleh kecamatan maupun desa sebagai bagian dari peluang dan prospek perputaran roda perekonomian daerah.
Harapannya agar Produk Domestik Bruto (PDB) berkembang rata pada semua sektor. Mulai pariwisata, industri, pertanian serta perdagangan dimana kini telah didukung infrastruktur yang sangat layak sebagai motor penggerak.
Luas Pasar Lepadangan yakni 3 ribu meter persegi dengan jumlah kios 59 unit dan 198 unit (kios tanpa sekat atau los) dengan anggaran kurang lebih Rp7,6 miliar. Selanjutnya Pasar Kedungmaling dengan luas kurang lebih 1,2 hektar yang memiliki 400 unit kios dan 302 los dengan anggaran mencapai kurang lebih Rp22,5 miliar. Terakhir yakni Pasar Dinoyo seluas 1.600 meter persegi dengan 52 kios dan 117 los yang menelan anggaran kurang lebih Rp7 miliar. [kar]

Tags: