Mobil Penumpang Umum Kota Malang Semprot Disinfektan Secara Mandiri

Salah satu mikrolet Jalur AG melakukan penyemprotan disinfektan secata mandiri untuk menghindari penularan Covid 19

Kota Malang, Bhirawa
Menunggu penyemprotan dari pemerintah terlalu lama, akhirnya paguyuban supir angkutan umum atau jalur Arjosari-Gadang (AG) Kota Malang melakukan penyemprotan disinfektan secara mandiri.
Penyemprotan disinfektan sebagai langkah antisipasi memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19, yang telah mewabah di Kota Malang.
Wakil ketua paguyuban mikrolet AG, Bambang Kurniawan, Senin, 23/2 kemarin, mengutarakan, penyemprotan dilakukan secara swadaya atau menggunakan uang iuran anggota paguyuban.
“Langkah antisiapasi ini dilakukan demi memberikan kepastian aman kepada penumpang angkutan kota. Apalagi Pemerintah Kota Malang belum melakukan penyemprotan disinfektan ke angkutan umum,”kata dia.
Angkutan umum ingin memberikan pelayanan ke penumpang bahwa angkutan umum di Kota Malang steril dari Covid-19.
“Apalagi Kota Malang zona merah. Ini gotong royong hasil swadaya pengurus, kalau nunggu pemerintah terlalu lama,”imbuh Bambang Kurniawan.
Pihaknya, berharap pasca gerakan penyemprotan disinfektan ini. Paguyuban berharap para supir angkutan umum jalur lainnya rutin melakukan pembersihan. Ia menghimbau, para supir angkot, melakukan penyemprotan disinfektan secara mandiri pada pagi sebelum berangkat dan malam setelah pulang bekerja di garasi masing-masing.
Meski sebenarnya ia juga mengeluhkan, akibat wabah virus corona penumpang yang menggunakan mikrolet terus menurun. Penurunan itu, hingga menyentuh angka 80 persen.
Memang kondisi jalanan di Kota Malang cukup lenggang pasca penetapan zona merah penyebaran Covid-19 oleh Pemprov Jatim.
Dia pun berharap, Pemkot Malang bila tak melakukan penyemprotan disinfektan ke mikrolet. Minimal memberikan bantuan hand sanitizer di masing-masing mikrolet. Hand sanitizer ini akan digunakan untuk penumpang dan supir. Karena membasuh tangan termasuk bagian dari mencegah virus.
Dirinya mengaku, ingin memberi rasa aman agar penumpang percaya dan tidak takut naik angkutan mengurangi kepanikan masyarakat.
“Mohon perhatiannya pemerintah untuk menyediakan hand sanitizer, agar penumpang sebelum naik bisa memabasuh tangannya,” tandas Bambang.
Sementara itu, sejak beberapa hari belakangan ini kondisi Kota Malang semakin lenggang. Sejak diberlakukanya SE 6 tahun 2020, masyarakat sudah semakin jarang berada di jalanan.
Pihak Satpol PP terus melakukan, patroli agar masyarakat tidak bergerombol dan melakukan kongkow-kongkow di tempat umum untuk menghindari penularan covid 19. [mut]

Tags: