Mobile Skrining BPJS Deteksi Dini Penyakit Kronis

BPJS meluncurkan program Mobile Skrining di kantor BPJS Kesehatan, Rabu (1/2) kemarin. [kariyadi/bhirawa]

Mojokerto, Bhirawa.
BPJS Kesehatan meluncurkan layanan mobile skrining. Fitur yang bisa diakses dari gadget itu berfungsi untuk mendeteksi dini terhadap kondisi tubuh, apakah mengidap penyakit kronis.
Penyakit kronis yang bisa dodeteksi yakni diabetes melitus, hipertensi, ginjal kronik dan jantung koroner. Umumnya orang tak merasa terganggu gejala yang ditimbulkan. Kebanyakan masyarakat baru sadar mereka mengidap penyakit itu ketika sudah mencapai fase lanjut.
Kepala BPJS Kesehatan Cabang Mojokerto, Susilawati Agustin mengatakan, Skrining Riwayat Kesehatan merupakan penambahan fitur di aplikasi BPJS Kesehatan Mobile. ”Jika sebelumnya peserta JKN-KIS hanya dapat melakukan skrining riwayat kesehatan secara manual, kini sudah bisa secara online,” ungkapnya, Rabu (1/2) kemarin.
Maka, lanjut Susi, sekarang para peserta Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) bisa melihat potensi risiko kesehatannya cukup dengan melakukan skrining riwayat kesehatan melalui fitur skrining riwayat kesehatan pada aplikasi BPJS Kesehatan Mobile yang bisa diakses di handphone.
Jika peserta memiliki risiko rendah, maka mereka akan disarankan untuk menjaga pola hidup sehat dan melakukan latihan fisik rutin minimal 30 menit setiap hari. Namun apabila dari hasil skrining, peserta terdeteksi memiliki potensi sedang atau tinggi diabetes melitus, maka mereka akan memperoleh nomor legalisasi atau nomor skrining sekunder.
Konsultasi di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP), lanjut Susi, sebagai tindak lanjut atas hasil skrining riwayat kesehatannya. Apabila sebuah FKTP ditemukan banyak peserta dengan risiko mengidap diabetes melitus yang tergolong dalam kategori sedang atau tinggi, maka FKTP tersebut dapat melaksanakan edukasi kesehatan dan pembentukan klub risiko tinggi (Risti).
Efek jangka panjangnya adalah menurunnya pembiayaan keempat penyakit kronis tersebut sehingga program JKN-KIS dapat terus berjalan memberikan manfaat kepada para peserta yang membutuhkan. Sebagai informasi tambahan, selain menu Skrining Riwayat Kesehatan, aplikasi BPJS Kesehatan Mobile juga menyediakan menu lain.
”Para peserta JKN-KIS juga bisa digunakan untuk mengecek status kepesertaan, melihat tagihan iuran JKN-KIS, melihat lokasi fasilitas kesehatan dan sebagainya. Saat di, peserta JKN-KIS di BPJS Kesehatan Cabang Mojokerto per Desember 2016 sebanyak 1.444.598 peserta, dari Kabupaten Mojokerto sebanyak621.766 peserta, Kota Mojokerto sebanyak 82.807 peserta dan Jombang sebanyak 740.025peserta,” tambahnya.
Sementara itu, sepanjang tahun 2016, BPJS Kesehatan telah melakukan skrining riwayat kesehatan kepada peserta JKN-KIS di seluruh Indonesia. Hasilnya, untuk kategori penyakit diabetes melitus terdapat 702.944 peserta berisiko rendah, 36.225 peserta berisiko sedang, dan 651 peserta berisiko tinggi.
Untuk kategori penyakit hipertensi,632.760 peserta berisiko rendah,104.967 peserta berisiko sedang dan 2.093 peserta berisiko tinggi. Kategori ginjal kronik, sebanyak715.682 peserta didiagnosa memiliki risiko rendah, 23.307 peserta berisiko sedang, dan 831 peserta berisiko tinggi. Kategori jantung koroner, sebanyak 680.172 peserta berisiko rendah, 680.172 peserta berisiko sedang dan 1.956 peserta berisiko tinggi. [kar]

Tags: