Mobilitas Warga Kabupaten Tulungagung Turun Stagnan di Angka 20,3 Persen

Sampai Minggu (8/8) mobiitas warga Tulungagung masih dibatasi seperti di Bundaran Tulungagung Theater (TT) Kota Tulungagung ini.

Tulungagung, Bhirawa
Penurunan angka mobilitas warga Kabupaten Tulungagung selama pemberlakuan PPKM Darurat sampai perpanjangan PPKM Level 4 yang akan berakhir pada Senin (9/8) masih stagnan di angka 20,3 persen. Padahal target yang diharapkan yakni terjadi penurunan sampai 30 persen.

Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Tulungagung, Galih Nusantara. Minggu (8/8), mengakui jika penurunan mobilitas warga Tulungagung masih belum optimal seperti yang diharapkan. “Stagnan angkanya di 20,3 persen. Tetap di angka tersebut dalam beberapa hari terakhir ini,” ujarnya.

Menurut dia, untuk menurunkan angka mobilitas warga, Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Tulungagung sudah melakukan berbagai upaya. Seperti penerapan pembatasan arus lalulintas di seputar Alun-Alun (Bundaran TT) Kota Tulungagung, jalur satu arah di Jl A Yani Timur dan Jl Diponegoro KotaTulungagung (depan Kantor Bupati Tulungagung) sampai pemadaman lampu PJU di jalan-jalan utama kota.

Penurunan yang stagnan di angka 20,3 persen, lanjut Galih, jelas belum memenuhi target dari yang ditetapkan Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Jatim, yakni sampai angka 30 persen. “Tetapi kami tetap berusaha dan berupaya agar target tercapai dan dapat menekan angka mobilitas warga sampai turun 30 persen,” tandasnya.

Ia menyebut saat ini pihaknya tengah melakukan evaluasi dengan instansi terkait untuk merumuskan strategi yang lebih tepat lagi agar penurunan mobilitas warga di kabupaten Tulungagung mencapai target yang diharapkan.”Kami bersama Satlantas Polres Tulungagung dan pihak lain akan terus melakukan evaluasi agar tercapai target yang diinginkan,” tuturnya.

Galih sebelumnya juga mengakui jika penerapan pembatasan mobilitas warga di Kabupaten Tulungagung, utamanya di daerah pedesaan atau pinggiran Kota Tulungagung belum optimal pula. Bahkan sebaliknya cenderung terjadi peningkatan.

“Terjadi peningkatan di wilayah pinggiran. Mobilitas warga di pinggiran kota meningkat jika berkaca (dilihat) pada aplikasi satelit,” tuturnya.

Sayangnya mantan Kabag Humas dan Protokol Seda Kabupaten Tulungagung ini tidak merinci seberapa besar peningkatan mobilitas warga yang terjadi di wilayah pedesaan dan pinggiran Kota Tulungagung itu. Ia belum menyampaikan secara detail prosentase peningkatannya. (wed)

Tags: