Model Seleksi Atlet Penyebab Prestasi Olahraga Merosot


Pemanah Emas Diananda Choirunisa dari Surabaya saat mengalungi medali di ajang Sea Games 2017. (Foto: Istimewa)

Sidoarjo, Bhirawa
Hancurnya reputasi olahraga Indonesia di SEA Games Malaysia 2017, tak lepas dari system pembinaan atlet yang mengabaikan sportifitas. Seleksi atlet yang masuk dalam tim Sea Games  didasarkan pada seleksi di PON. Sistem ini justru telah merusak. Terlihat  prestasi atlet Indonesia dalam ajang Sea Games Asian Games yang jatuh di urutan ke-5, di bawah Malaysia, Thailand, Vietnam dan Singapura.
Ketua KONI Sidoarjo, Franky Efendi, Senin kemarin kepada Bhirawa, mengingatkan ada yang tidak beres dalam pola pembinaan atlet Indonesia, akibat seleksi memilih atlet berkacamata pada hasil PON. Padahal di ajang PON itu sering kali terjadi pendzoliman prestasi. Dari PON ini mulai diajarkan ketidaksportifitasan, ketidakjujuran.
“Sudah bukan rahasia lagi tuan rumah PON itu selalu berorintasi pada juara umum apapun caranya,” jelasnya.
Bila ukuran prestasi atlet nasional didasarkan pada prestasi PON, jangan harap bisa menghasilkan atlet berkualitas. Sebetulnya bila penjaringan melalui PON dengan cara yang jujur dan sportif, akan menciptakan atlet bermutu tinggi.
“Apakah iya, atlet yang lolos SEA Games merupakan atlet kelas satu nasional. Bagaimana kalau dia terpilih menjadi terbaik dari mekanisme yang tidak benar,” tanyanya. Bukan kabar burung lagi dalam event apapun tuan rumah, atlet tuan rumah selalu diuntungkan. Akibatnya sering terlihat atlet yang seharusnya menang dikalahkan oleh atlet tuan rumah. Misalnya tahun depan ada PORProv Jatim di Gresik, bisa-bisa yang jadi juara umum adalah Kab.Gresik.
Frangki yang juga ketua MTI (Masyarakat Transportasi Indonesia) Sidoarjo itu meminta pengurus besar dan KONI untuk benar-benar mengawasi dan memantau atlet dengan teliti supaya tidak salah orang. Untuk membina atlet berprestasi itu tidak sekadar memberi anggaran. Anggaran saja tidak cukup, tetapi sistem penjaringan yang paling penting. Begitu pula wasitnya juga harus bagus. Atlet dari Sidoarjo, menurut Franki diakui tidak satupun yang menyumbangkan medali di SEA Games Malaysia. Ada satu atlet panahan asal Sidoarjo yang diambil Surabaya, atlet tersebut menghasilkan emas di SEA Games 2017. [hds]

Tags: