Mogok Angkot di Kota Malang Berakhir

Wali Kota Malang H. Moch. Anton saat menemui para sopir yang memblokir Jalan A. Yani Kamis (9/3) kemarin.

(Sempat Blokir Jalan)
Kota Malang, Bhirawa
Mogok angkutan kota di Malang yang memasuki hari ke empat Kamis (9/3) kemarin, sempat memblokir jalan A. Yani. Kondisi ini membuat lalulintas di bagian utara Kota Malang menuju Surabaya dan sebaliknya tertutup total. Bahkan akses ke Terminal Arjosari juga tertutup untuk kendaraan.
Wali Kota Malang H. Moch. Anton didampingi Muspida Kota Malang, langsung terjun ke lokasi dan meminta sopir tidak memblokir jalan, karena akan menggangu ketertiban umum.
“Kalau kalian mau mogok silahkan tetapi, jangan sampai memblokir jalan, jika memblokir jalan menganggu ketertiban umum, maka aparat akan bertindak,” tutur Wali Kota yang biasa di panggil Abah Anton itu.
Menurut Abah Anton dua kali kesepakatan yang sudah dibuat oleh perwakilan mereka sudah cukup untuk dijadikan landasan bagi para pengemudi angkot. Yang merupakan kewenangan Pemkot akan diselesaikan tetapi yang merupakan kewenangan Pemerintah Pusat Pemkot Malang tidak berani memutuskan.
“Apalagi yang kalian minta?, kalau sampean memaksa harus menutup seluruh angkutan berbasis online bukan wewenang kami. Tapi kalau yang diminta menertibkan grab,  itu bisa kami lakukan. Saya minta pegertian kalian semua, untuk bisa memahami posisi Pemkot Malang,”tukas Abah Anton.
Abah meminta kepada para sopir untuk segera kembali bekerja tidak melakukan mogok lagi. Jika Pemkot Malang  menurunkan armadanya itu semata-mata untuk menolong penumpang yang terlantar.
“Tolong bersabar, mari bekerja dengan baik sesuai dengan profesinya masing-masing, buat Kota Malang ini nyaman untuk pendatang. Kalau pendatang merasa nyaman angkot juga pasti ramai,” timpal Abah Anton.
Sementara ulah memblokir jalan itu, memaksa petugas Polresta Malang, melakukan tindakan preventif, setelah diperingatkan tidak mengindahkan sejumlah angkot dikempesi oleh putugas.
Akhirya setelah empat hari mogok beroperasi, sopir angkot yang tergabung dalam organisasi angkutan darat (Organda) Kota Malang mulai sore ini akhirnya memutuskan kembali beroperasi.     Bahkan yang menarik,  masyarakat yang hendak menaiki angkutan umum akan digratiskan.
Ketua Jalur ABG, Togero, kepada wartawan  mengatakan, kesepakatan akhirnya diambil untuk menghindari adanya konflik horisontal. Sebab pemerintah kota juga sudah sepakat, bahwa angkutan berbasis online di Kota Malang tidak diperbolehkan lagi.
“Artinya, yang tidak berizin dipastikan sudah tidak boleh beroperasi di sini. Penindakan akan dilakukan oleh pihak kepolisian bagi transportasi yang menyalahi aturan, itu  yang kita tunggu,”ujarnya.
Menurutnya, keputusan yang telah dibuat tersebut telah disetujui oleh semua anggota. Sehingga semua diimbau untuk mulai beroperasi dan melayani masyarakat seperti sedia kala.
“Besok kami akan berjalan mulai pagi seperti biasanya, dan maaf karena beberapa hari ini masyarakat mungkin juga terganggu dengan aktivitas yang kami lakukan,” tambahnya.
Dia juga menyampaikan, faktor utama yang memberatkan sopir angkut sejauh ini adalah izin trayek, pajak, hingga uji kir yang selama ini diberatkan kepada sopir. Sedangkan transportasi online sifatnya bebas dan tak dibebankan dengan peraturan layaknya angkutan umum.
Hal yang sama juga disampaikan Sumarto ketua  paguyuban MM,  mengatakan berakhirnya aksi mogok ini setelah para sopir menerima surat pemberitahuan dari Organda. Meskipun diakui dia,  jawaban yang kemarin ketika anggota masih belum puas. Ia meminta DPR memperkuat jawaban yang kemarin dan hasilnya ini. [mut]

Rate this article!
Tags: