Moh Rasyid, Inisiator Proses Pengolahan Biji Kopi dengan PLTMH

Moh Rasyid inisiator kopi Lang Baling dari Desa Andungbiru Tiris. Kedang Kopi Lang Baling menawarkan cita rasa khas kopi dari Pegunungan Argopuro. [Wiwit Agus P]

Kini Kedai Kopi Lang Baling Ramah Lingkungan Mulai Dikenal di Kota Kraksaan dan Sekitarnya
Kab Probolinggo, Bhirawa
Memanfaatkan kopi berkualitas tinggi dari Desa Andungbiru, Kecamatan Tiris, kini Kedai Kopi Lang Baling mulai dikenal di Kota Kraksaan. Kopi ini juga ramah lingkungan dengan proses pengolahan memanfaatkan pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMH) yang berada di desa setempat.
Desa Andungbiru merupakan salah satu desa di Kecamatan Tiris, Kabupaten Probolinggo, yang memiliki banyak potensi hasil perkebunan. Salah satunya kopi yang menjadi salah satu komoditas unggulan di Desa Andungbiru.
Kopi bahkan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari warga Andungbiru. Kopi tidak hanya ditanam di lahan khusus, seperti di perkebunan dengan luas tertentu. Namun, juga ditanam di lahan yang lebih sempit. Seperti di halaman rumah warga. Juga di kanan dan kiri jalan di Desa Andungbiru. Sudah menjadi rahasia umum, hasil panen kopi umumnya dijual pada tengkulak oleh petani. Namun, sejak akhir 2018, kopi tidak lagi hanya dijual kepada tengkulak.
Kopi Desa Andungbiru juga diolah menjadi kopi bernilai jual tinggi melalui beberapa metode pengolahan. Proses pengolahannya memanfaatkan aliran listrik yang bersumber dari Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) binaan CSR PT PJB UP Paiton. Dan hasilnya yaitu produk kopi Lang Baling yang ramah lingkungan.
Proses pengolahan biji kopi dengan menggunakan PLTMH itu diinisiasi Moh. Rasyid, warga Desa Andungbiru. Sebutan kopi Lang Baling pun tidak terlepas dari proses pengolahan kopi yang menggunakan energi listrik terbarukan dari PLTMH setempat.
Ya, warga setempat memang tidak familiar dengan nama PLTMH. Mereka menyebut PLTMH dengan istilah lang baling atau baling-baling. Sebuah kincir angin yang menggerakkan turbin pada PLTMH. Akhirnya, kopi tersebut diberi nama kopi Lang Baling.
Saat ini, kopi Lang Baling dipasarkan di sejumlah kafe. Salah satunya di Kedai Kopi Lang Baling Kraksaan. Letaknya strategis, berada di pelataran Rumah Batik Kabupaten Probolinggo. Tepatnya di di gedung balai latihan kerja (BLK) atau di depan Dinas Perpustakaan Daerah dan Arsip, Kelurahan Sidomukti, Kecamatan Kraksaan.
Kedai Kopi Lang Baling yang juga binaan CSR PT PJB UP Paiton ini dibuka sejak April 2021. Kedai kopi ini buka tiap hari, mulai pukul 10.00 hingga 21.00.
Kedang Kopi Lang Baling menawarkan cita rasa khas kopi dari Pegunungan Argopuro. Rasanya pas dan tidak menguras kocek. Penikmat kopi akan dibuat ketagihan. Salah satu kekhasannya, yaitu kopi diseduh tanpa gula.
“Di sini tidak pakai gula, tapi pakai susu kental manis. Untuk penyajiannya, ada ketentuan takarannya. Misalnya kopi dan susu kental manisnya sekian gram. Jadi, meskipun dikasih es batu dan mencair, rasanya tidak berubah,” ujar Muslihin, salah satu pengelola Kedai Kopi Lang Baling, Rabu (11/5).
Berdasarkan hasil pengujian cita rasa dari pusat penelitian (Puslit) Kopi dan Kakao Jember, nilai uji cita rasa Kopi Lang Baling Andungbiru mencapai 83,75. Artinya, cita rasanya masuk kategori sangat baik. “Selain itu, di sana limbah kulit kopinya dimanfaatkan sebagai campuran pakan ternak dan pupuk organik,” katanya.
Sementara, untuk proses penjemuran kopi menggunakan para-para atau semacam ayakan. Tujuannya, agar kopi tidak langsung bersentuhan dengan tanah atau lantai. Penjemuran kopi juga dilakukan di area penjemuran komunal berlantai cor atau plester. “Salah satu bahan cornya adalah paving faba yang terbuat dari sisa abu pembakaran batu bara di PLTU,” ungkap Muslihin.
Kedai Kopi Lang Baling menyediakan empat varian rasa untuk minuman coffee based. Yakni, vanilla, caramel, banana, dan hazelnut. Harga yang dipatok untuk empat varian itu masing-masing Rp 12 ribu. “Kami juga menyediakan minuman noncoffee. Ada cokelat, taro, matcha tea, dan red velvet. Masing-masing harganya Rp 10 ribu,” jelasnya.
Untuk memenuhi kebutuhan kopi, dalam sebulan Kedai Kopi Lang Baling memasok 6 kilogram biji kopi Lang Baling dari Desa Andungbiru. Biasanya, biji kopi itu akan habis dalam waktu sebulan. “Belinya ke Pak Rasyid di Andungbiru. Ada dua jenis kopi yang kami pakai, yakni robusta dan arabika,” ujarnya.
Karena baru buka, Kedai Kopi Lang Baling memang tidak begitu ramai pembeli. Namun, setidaknya kedai kopi yang juga binaan PT PJB UP Paiton itu telah berhasil memberikan penghasilan bagi Muslihin.
Sebelumnya, Muslihin adalah seorang pengangguran. Di kedai itu, ia tiap hari melayani pembeli bersama seorang rekannya. Yakni, Ainun.
“Awalnya, saya tidak tahu apa-apa tentang kopi maupun jenisnya. Setelah dikasih kepercayaan untuk mengelola usaha ini, akhirnya saya belajar di salah satu pemilik kafe di Kraksaan selama sekitar seminggu. Namanya, Ayani. Dia yang mendampingi Kedai Kopi Lang-Baling ini,” tuturnya.
Sejak dibuka sampai sekarang, PT PJB UP Paiton telah menyuntikkan dua kali modal usaha di Kedai Kopi Lang Baling. Modal itu dimanfaatkan Muslihin untuk mengembangkan usaha tersebut. Sebab, tempat maupun peralatannya sudah disiapkan CSR. “Kewajiban kami pada perusahaan adalah membuat laporan pengeluaran dan hasil penjualan,” lanjut Muslihin.
Selain melayani penikmat kopi di kedai, ia juga memasarkan kopinya secara online yang bekerja sama dengan salah satu jasa trasportasi ojek. “Hampir tiap hari ada pesanan. Perusahaan juga mendukung kami dengan memesan kopi berupa kemasan botol,” tambahnya. [Wiwit Agus P]

Tags: