Mohammad Lutfan Efendi, Penjual ‘Pentol Literasi’ di Jombang

Mohammad Lutfan Efendi dengan rombong ‘Pentol Literasinya’. [Arif Yulianto]

Ajak Anak Gemar Membaca, Ingin Sisihkan Hasil Penjualan untuk Beli Buku
Kab Jombang, Bhirawa
Berbagai cara dapat dilakukan untuk meningkatkan generasi muda agar gemar membaca dan mengedukasi literasi sejak dini. Sehingga tidak terpengaruh teknologi gadget yang semakin meningkat. Salah satunya yang seperti yang dilakukan Mohammad Lutfan Efendi, warga Desa Ngudirejo, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang yang berprofesi sebagai seorang pedagang pentol keliling. Ketika bekerja menjajakan pentol, ia selalu membawa buku bacaan yang ditaruh di rombong pentolnya.
Penjual pentol yang sempat trending di media sosial (medsos) yang akrab disapa Lutfan ini, berjualan pentol keliling dengan membawa buku untuk dibaca para pembeli pentolnya yang rata-rata merupakan kalangan anak-anak hingga ibu rumah tangga. Pembeli di dekat tempat mangkalnya juga kerap memesan buku bacaan yang diinginkan.
Setiap berdagang pentol keliling, Lutfan memakai sebuah sepeda motor lama yang diberi rombong di jok belakangnya. Gerobak pentolnya bertuliskan ‘Pentol Nusantara’. Dengan meletakkan buku bacaan yang ditata rapi di dalam kardus di sisi kanan, para pembeli pentol tetap bisa membeli sambil membaca.
“Tujuan membawa buku ini ingin meningkatkan kembali minat baca anak-anak yang masih bersekolah agar tidak bermain game saja, dan bisa sambil jajan pentol. Apalagi, seperti saat pandemi Covid-19 ini, mereka harus belajar di rumah dan tetap terus membaca,” ujar Lutfan beberapa waktu lalu.
Dia tergerak meningkatkan minat baca anak-anak sambil berdagang pentol sejak tahun 2016. Ia mengaku tergugah karena banyak teman-temannya yang memiliki banyak buku bacaan yang sampai saat itu jarang dibaca sambil berkeliling. Dengan memiliki kesempatan berjualan pentol keliling sambil berliterasi, maka momen saat ini akhirnya dimanfaatkan dengan membangkitkan minat baca anak-anak usia sekolah.
“Dari teman-teman itu, saya mulai berpikir berjualan pentol sambil membawa buku. Pengalaman, setiap berhenti menunggu bisa sampai 10 menitan. Saya berhenti sambil menunggu anak-anak baca buku dan ada juga yang dibawa pulang, janji besoknya dikembalikan. Bahkan besoknya juga mengembalikan dan pinjam lagi,” tuturnya.
Dia mengatakan, rata-rata buku yang diminati dari sejumlah buku yang ia bawa yakni, buku komik, dongeng, buku majalah hingga buku pengetahuan serta novel percintaan.
Dari berjualan pentol keliling ini, Lutfan tetap bisa meraih keuntungan per hari hingga Rp100 ribu dengan waktu berjualan selama lima jam setiap hari, dari jam 16.00 hingga 21.00 WIB. Lutfan pun berharap ingin menyisihkan hasil penjualannya untuk membeli buku sendiri dan membuat rumah baca keliling dengan buku bacaan lengkap untuk semua kalangan. [Arif Yulianto]

Tags: