Mojoagung Sering Banjir, Pemkab Bakal Koordinasi ke Provinsi

Wilayah Kecamatan Mojoagung, Jombang kembali dilanda banjir dari Kali Catak Banteng, Senin pagi (29/04). [Arif Yulianto]

Jombang, Bhirawa
Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang kembali dilanda banjir dari Kali Catak Banteng yang melintasi kawasan tersebut, Senin (29/4) pagi. Pemkab Jombang bakal melakukan koordinasi kepada Pemprov Jatim untuk penanganannya.
“Penanganan banjir Mojoagung, itu kan banjir rutin, jadi akan kita sikapi kita nanti akan koordinasi dengan provinsi, kita tidak bisa mengatasi sendiri,” ujar Bupati Jombang, Hj Mundjidah Wahab, saat diwawancarai sejumlah wartawan di Jombang, kemarin.
Selain itu, Bupati menambahkan, banjir yang terjadi di Mojoagung dan sekitarnya, jika dibandingkan pada tahun lalu, telah jauh berkurang. “Tahun ini sudah berkurang karena ada proyek dari pusat (BBWS),” imbuhnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jombang, Mas’ud Zuremi yang kebetulan rumahnya berada di Jombang bagian timur menerangkan, wilayah Mojoagung dan Sumobito setiap tahunnya menjadi korban banjir.
“Sudah kami sampaikan kepada pemerintah provinsi melalui Pemkab Jombang untuk sangat serius terkait banjir ini. Terutama Kali Gunting, parapetnya belum selesai, tanggulnya makin hari juga makin tipis,” kata Mas’ud Zuremi.
Tak hanya itu, Mas’ud juga menambahkan, jika terjadi banjir lagi pada Senin malam (29/04), dan tanggul jebol, akan berdampak pada ribuan orang yang menjadi korban. “Itu karena penanganan yang tidak serius saya kira,” tandas Mas’ud Zuremi.
Sekadar diketahui, sekitar 400 Kepala Keluarga (KK) di dua Desa di Jombang, Jawa Timur, kembali kebanjiran. Ironisnya, bencana ini sudah terjadi selama dua kali dalam satu bulan terakhir, dampak dari jebolnya tanggul sungai Catak Banteng yang melintas di Desa setempat, Senin (29/4).
Dua Desa tersebut yakni Desa Kademangan dan Desa Janti Kecamatan Mojoagung, Jombang. Menurut salah satu warga, Sucipto (34), jebolnya tanggul ini akibat derasnya air sungai menyusul meningkatnya debit air karena guyuran hujan deras yang terjadi semalam. Air kemudian mulai meluap dan menggenangi rumahnya pada subuh tadi, sekitar jam 04.00 WIB dengan ketinggian air hingga satu meter lebih atau setinggi dada orang dewasa.
“Air masuknya subuh tadi jam 04.00 WIB dari Kali Catak Banteng, dari jam 2 hingga jam 6 pagi tadi baru mulai reda. Ketinggian kurang lebih satu meter lebih,” ujar Sucipto.
Meski begitu, Sucipto dan warga lainya enggan mengungsi ke tempat yang lebih aman karena mereka khawatir dengan harta benda yang ditinggalkan di rumah. “Ternak saya banyak, saya nggak mengungsi,” tuturnya.
Sementara itu, Camat Mojoagung, Heru Cahyono mengatakan, sejauh ini ada ribuan warga yang terdampak bencana tahunan ini. Pihak Pemkab Jombang melalui dinas terkait juga sudah mendirikan dapur umum untuk menyalurkan bantuan.
“Kami upayakan bantuan makanan berupa nasi bungkus untuk para korban. Kita sudah dirikan dapur umum, warga saat ini sedang berupaya memindahkan barang berharganya ke tempat yang lebih aman,” tutupnya. [rif]

Tags: