Mojokerto Target Raih Kota Sehat Nasional

Harlistyati Kepala Bappeko Mojokerto memaparkan data terkait kota sehat. [kariyadi/bhirawa]

Harlistyati Kepala Bappeko Mojokerto memaparkan data terkait kota sehat. [kariyadi/bhirawa]

[Genjot Partisipasi Masyarakat]
Kota Mojokerto, Bhirawa
Pemkot Mojokerto kini tengah mengoptimalkan seluruh sumber daya yang dimiliki untuk meraih penghargaan kota sehat tingkat Nasional. Tekad ini dilontarkan, pasca Kota Mojokerto meraih predikat Kota Sehat tingkat Jatim. Persiapan getol dilakukan mengingat standard penilaian nasional jauh lebih berat ketimbang level provinsi.
”Tahun depan waktunya penilaian level nasional. Aspek penilaian Kota Sehat itu bukan program pemerintah, tapi partisipasi masyarakat melalui forum yang sudah dibentuk hingga tingkat RT,” ujar Harlistyati, Kepala Bappeko Mojokerto, Rabu (19/10) kemarin.
Ambisi Pemkot itu tak pelak membikin instansi di dalamnya sejak tahun ini mulai gerilya menyiapkan diri. Agaknya, raihan predikat Kota Sehat tingkat provinsi itu melecut agar penghargaan serupa dengan level yang lebih tinggi bisa diraih yakni predikat Kota Sehat Piala Presiden. ”Kita sedang menyiapkan untuk membidik penilaian tingkat Nasional di tahun 2017 nanti,” ungkap Harlistyati SH MSi, Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) Kota Mojokerto, kemarin.
Menurut Harlis, sapaannya, target untuk meraih penghargaan Kota Sehat tingkat Nasional merupakan hal yang istimewa. Karena sudah sejak lama Kota Mojokerto belum masuk kategori Kota Sehat level apapun.
”’Alhamdulillah baru mengikuti sudah mendapat penghargaan itu di tahun ini, predikat ini bukan tujuan akhir, melainkan sarana pelecut untuk ke tingkat lebih tinggi lagi,” terang mantan kepala Dispenda kota Mojokerto ini.
Untuk itu, pihaknya tengah menyiapkan formulasi dalam menghadapi penilaian Kota Sehat tingkat Nasional. Penilaian Kota Sehat ini berpatokan pada unsur pemberdayaan masyarakat. Oleh sebab itu, capaian Pemkot Mojokerto sebenarnya pada terwujudnya kesehatan di masyarakat dengan peran serta masyarakat yang lebih menonjol.
Program prioritas terkait Kota Sehat yakni program 100-0-100. Dimana, tarikannya berupa perwujudan 100% pelayanan air minum. Kemudian 0% daerah kumuh dan 100% bebas dari praktik buang air sembarangan (ODF). ”Sebagai ujung tombak adalah Forum Kota Sehat dimana terbentuk mulai tingkat Pokja di Kelurahan hingga tingkat kota. Mereka ini yang akan bergerak,” tuturnya.
Awal pekan lalu, Pemkot Mojokerto mendapatkan penghargaan Kota Sehat tingkat Jatim dengan predikat Padana. Yakni dengan parameter penilaian pada dua tatanan. Yakni, tatanan sarana prasarana umum dan tatanan kehidupan masyarakat yang sehat mandiri. [kar]

Tags: