Mokhamad Zamroni: Harga Sembilan Bahan Pokok di Lamongan Stabil

Stok aman dan kebutuhan sembako di pasar tradisional Kabupaten Lamongan dalam kondisi stabil.(Alimun Hakim/Bhirawa).

Lamongan,Bhirawa
Meskipun sedang di landa pandemi Covid – 19, Harga dan stok sembako hingga Hari Raya Idul Fitri di pastikan aman.
Harga sembilan bahan pokok (sembako) di sejumlah pasar tradisonal di Kabupaten Lamongan juga masih stabil. Begitupun dengan stok sembako diperkirakan masih mampu memenuhi kebutuhan masyarakat hingga akhir tahun.
Kepada Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Diperindag) Kabupaten Lamongan, Mokhamad Zamroni mengatakan,masih stabilnya harga sembako tersebut dikarenakan stok dan pasokan masih tersedia dan pengirimanya lancar.
“Alhamdulillah stok dan pasokan sembako masih ada, bahkan saat awal puasa kemaren juga tidak ada lonjakan pembelian baik sembako atau yang lainnya sehingga pedagang masih bekum berani nyetok barang yang lebih banyak. Kondisi ini yang membuat harga tetap stabil” kata Mokhamad Zamroni, Senin (11/5) siang.
Harga sembako yang masih stabil tersebut diantaranya terjadi di Pasar Tradisional Sidoharjo, Babat, Blimbing dan Pasar Tardisional Mantup.
“Misalnya harga beras jenis beras bengawan saat ini harganya Rp12,5 ribu perkilo, padahal seminggu yang harganya juga Rp12,5 ribu perkilo, artinya tidak ada kenaikan atau lonjakan harga” jelas Zamroni.
Demikian juga harga beras jenis IR kualitas super Rp 11 ribu perkilo, ini sama dengan harga pada satu minggu lalu. Beras IR premium harganya Rp 9 ribu perkilo.
“Harga daging sapi saat ini juga masih sama dengan harga pada satu minggu yang lalu, yaitu Rp 100 ribu perkilo. Hal serupa juga terjadi pada harga daging ayam boiler yaitu Rp 32 ribu hingga Rp 33 ribu perkilo” tambah Zamroni, panggilan Mokhamad Zamroni.
Zamroni juga mengungkapan harga yang masih stabil tersebut juga terjadi pada harga sayur-mayur di sejumlah pasar tradisional.
“Misalnya harga Kubis di Pasar Tradisional Sidoharjo Lamongan Rp 8 ribu perkilo” ungkapnya yang juga menjelaskan harga Cabe atau Lombok mengalami penurunan, penurunanya mencapai 3 ribu perkilonya. [aha]

Tags: