Molina Siap Taklukkan 800 Kilometer Rute Jakarta – Surabaya

28-mobil-ITSTour de Java Mobil Listrik Karya ITS
Kota Surabaya, Bhirawa
Tangan-tangan kreatif mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya kembali sukses membidani lahirnya dua kendaraan ramah lingkungan. Kendaraan itu diberi nama Ezzy I dan Ezzy II. Tidak hanya lahir untuk dimiliki, tetapi karya ini bakal diuji kualitas dan performanya menyusuri medan berat dari Jakarta ke Surabaya.
2 hingga 6 Mei 2014 mendatang akan menjadi hari-hari yang paling menantang bagi dua mobil hasil pengembangan program Mobil Listrik Nasional (Molina). Ezzy I dan Ezzy II ini ditantang untuk menaklukkan bentangan jalan berjarak lebih dari 800 kilometer dalam rangkaian Tour de Java selama lima hari berturut-turut. Rutenya, mulai Jakarta – Bandung – Tasikmalaya – Purwokerto – Jogjakarta – Madiun – Surabaya.
Perjalanan keliling Pulau Jawa ini sekaligus akan menjadi warna baru dalam peringatan Hari Pendidikan Nasional. Bahkan dalam start perjalanannya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) RI Prof Muhammad Nuh DEA sendiri yang akan mengibarkan benderanya. Memang tampak istimewa kedua mobil ini. Hingga setibanya di Surabaya, sambutan juga bakal dimeriahkan oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.
Rektor ITS Prof Dr Ir Tri Yogi Yuwono DEA mengungkapkan kebanggaannya terhadap hasil karya para mahasiswa ITS ini. “Dari lima perguruan tinggi yang diamanahi mengembangkan mobil hemat energi, hanya ITS yang mampu merealisasikannya,” tuturnya bangga.
Dia mengatakan, Tour de Java ini dilaksanakan untuk menguji performa mobil listrik di lapangan secara langsung. Namun, sepanjang perjalanannya, mobil ini akan menjadi tontonan yang menarik, juga mendidik bagi para siswa SMA dan SMK.  Karena di setiap kota yang disinggahi, akan ada control stop yang akan menjadi ruang bagi para pelajar menambah wawasannya tentang otomotif.
Wilayah control stop dalam Tour de Java ini adalah Bandung, Jogjakarta, dan Surabaya. “Di wilayah ini, kami dari tim Molina akan mengadakan pameran dan perlombaan antar SMA dan SMK,” tutur Ketua Tim Molina ITS Dr Nur Yuniarto.
Menurut Nur, kedua mobil ini memiliki perbedaan yang sangat mencolok yaitu, dalam penggunaan gear box. Ezzy I menggunakan gear box, sementara Ezzy II tidak menggunakan gear box. Perbedaan konstruksi ini yang nantinya akan menjadi bahan penelitian lanjutan pada percobaan lapangan Tour de Java ini.
Nur juga mengungkapkan, beberapa kendala dalam melaksanakan Tour de Java ini. Kendala utamanya adalah proses charging pada mobil. Sekali charge, kedua mobil listrik ini mampu berjalan hingga 100 km. Menurutnya, waktu perjalanan bisa menjadi lebih lama karena adanya proses charging ini. “Proses charging mobil ini paling cepat adalah tiga jam sehingga memakan waktu yang lama,” tambah dosen Teknik Mesin ITS ini.
Tidak hanya Ezzy I dan Ezzy II, Tour de Java ini juga bakal semakin meriah dengan kehadiran kembali mobil bertenaga surya Sapu Angin Surya dan Lowo Ireng. Mobil yang pernah ikut dalam kejuaraan tingkat internasional di Australia ini akan mengiringi perjalanan kedua Molina tersebut. Bahkan, sebagai bentuk dukungan, salah satu panitia dari World Solar Challenge 2015, Steve, juga ikut bersama tim dari ITS dalam tur ini.
Sedangkan mobil Lowo Ireng, merupakan salah satu mobil buatan ITS yang bergaya sporty mirip mobil tokoh superhero Batman. Perbedaan Lowo Ireng dengan ketiga mobil lainnya adalah masih menggunakan bahan bakar bensin. Namun, Nur menambahkan Lowo Ireng ini memiliki inovasi mesin yang jauh lebih rumit jika dibandingkan dengan ketiga mobil hemat energi tersebut. “Lowo Ireng ini menggunakan mesin V6 dan menjadi sangat rumit karena peletakan mesinnya ada di belakang bagian mobil,” jelasnya.
Di akhir acara, Nur berharap nantinya keempat mobil rancangan ITS ini dapat menjadi teknologi yang bisa terus dikembangkan. “Semoga kedua Molina yang memiliki warna bendera Indonesia ini nantinya dapat memajukan teknologi otomotif Indonesia yang hemat energi,” tuturnya. [tam]

Tags: