Molor, Underpass Satelit Ditarget Selesai Mei

Proyek underpass Bundaran Satelit Mayjend Sungkono ditargetkan tuntas pembangunannya akhir tahun ini.

Surabaya, Bhirawa
Setelah sempat molor dari target akhir Maret 2019, proyek underpass Bundaran Satelit Jalan Mayjend Sungkono Surabaya kembali dikerjakan. Pemerintah Kota Surabaya kembali menarget proyek yang dikerjakan PP Properti itu selesai Mei 2019.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya, Eri Cahyadi mengatakan, kendala perapian pipa PDAM berdiameter 1,5 meter yang berada di bawah jalan telah diselesaikan. Sehingga, bisa dimulai lagi persiapan perkerasan beton (rigid pavement).
Sekadar diketahui, pembangunan underpass (jalan bawah tanah) Bundaran Satelit beberapa kali molor dari target. Proyek pemecah kemacetan di Surabaya Barat ini dimulai awal September 2016. Proyek senilai Rp 80 miliar itu sempat mandek akibat tidak ada anggaran dari para pengembang Surabaya Barat yang mengerjakan proyek.
Lalu, pada 2018 dimulai lagi pembangunanya dan ditarget selesai. Lalu ada kendala hujan sehingga ditarget Maret 2019, dan molor lagi karena kendala pipa PDAM. Sekarang proyek kembali dilanjutkan dan ditarget selesai Mei 2019.
“Pemotongan pipa PDAM sudah selesai, kemarin berhenti karena ada pengerjaan pemotongan dan pipa harus diturunkan. Tahapan berikutnya ditutup, diurug dan mulai rigit betonnya. Setelah itu selesai, pembangunan bisa dilanjutkan kembali,” ujar Eri, dikonfirmasi, Selasa (9/4).
Eri mengatakan, selain rigid beton, pengerjaan berikutnya adalah pembuatan saluran di pinggir badan jalan. “Sekarang ada pengerjaan saluran, untuk rigid beton nunggu penutup pipa kemarin kering,” katanya.
Sebelumnya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini pernah menyatakan jika pembangunan underpass bisa selesai akhir Maret. “Maret pembangunan underpass selesai. Kemarin pembangunan agak terlambat karena terkendala hujan. Saat ini proyek underpass tinggal tahap finalisasi pembangunan saluran dan penutupan pipa PDAM dengan pengaman,” ujar Wali Kota Risma, saat inspeksi mendadak (sidak) di Underpass Bundara Satelit pertengahan Maret lalu.
Untuk saluran pipa PDAM yang melintas di underpass tersebut, Wali Kota Risma juga memastikan tidak menjadi masalah. Sebab di wilayah lain seperti di Jalan Merr dan Wiyung juga ada pipa PADM yang ukurannya sangat besar seperti di underpass tidak pernah mengalami masalah.
Wali Kota perempuan pertama Kota Surabaya ini mengatakan, bila underpass selesai maka dampaknya cukup signifikan dalam mengurangi kemacetan di Jalan Mayjend Sungkono dan Jalan HR Muhammad. “Kemacetan bisa berkurang sangat signifikan karena tidak saling silang di situ, tapi menerus,” katanya.
Pembangunan proyek Underpass Mayjen Sungkono bertujuan untuk mencegah kemacetan di sekitar Bundaran Satelit arah Jalan Mayjen HR Muhammad dan Jalan Raya Kupang Indah menuju Jalan Mayjend Sungkono. [iib]

Tags: