Monsoon Dingin Australia, Jawa-Bali Musim Dingin

Warga suku Tengger, Bromo menjual bunga Edelweis di penanjakan Gunung Bromo, Kabupaten Pasuruan. Saat ini, di kawasan Gunung Bromo kondisi udaranya sangat dingin.

Pasuruan, Bhirawa
Saat ini, wilayah Pasuruan, hingga kawasan tapal kuda bahkan Jawa-Bali memasuki udara yang dingin tak seperti biasanya. Itu dikarenakan terjadinya Monsoon Dingin Australia yang berlangsung di periode musim kemarau.
Benua Australia saat ini berada dalam periode musim dingin. Tekanan udara di wilayah Australia cukup tinggi, sehingga terbentuk antisiklon di daerah itu serta massa udara yang bersifat dingin dan kering. Sedangkan, di wilayah Asia mengalami musim panas dan terdapat daerah tekanan rendah sehingga terbentuk siklon.
Kasgeof BMKG Tretes Prigen, Sujabar menyampaikan Monsoon Dingin Australia berlangsung dari bulan Juni hingga puncak musim kemarau atau September nanti.
“Yang terjadi saat ini adalah angin panas yang dibawa dari Australia, akan cepat menguap tanpa adanya awan di langit. Pada malam hari, pelepasan panas jauh lebih cepat. Inilah yang membuat malam hari hingga pagi hari di pulau Jawa-Bali menjadi lebih dingin dari biasanya. Itulah yang dikenal dengan istilah Monsoon Dingin Australia,” ujar Sujabar, Rabu (19/6).
Atas kondisi itu, lanjut Sujabar, tak perlu dikhawatirkan. Karena hal itu akan terhenti saat memasuki musim penghujan, yakni bulan September nanti.
“Kondisi seperti ini sudah biasa, apabila akan masuk saat musim kemarau. Dan terhenti saat memasuki musim penghujan. Saat ini, suhu di Kota Pasuruan mencapai 22-32 derajat celcius. Untuk Kabupaten Pasuruan dan Kabupaten Probolinggo mencapai 21-30 derajat celcius. Di Kabupaten Lumajang mencapai 21-31 derajat celcius,” kata Sujabar. [hil]

Tags: