Motifasi Siswa, SMAMITA Sidoarjo Hadirkan Dua Pakar Bahasa

Pakar bahasa yakni Dr Roni dan Mrs Christoper saat memberikan memotivasi kepada para siswa.

(Peringatan Bulan Bahasa)
Sidoarjo, Bhirawa
SMA Muhammadiyah 1 Taman (SMAMITA) Sidoarjo menggelar acara peringatan bulan bahasa. Acara yang diikuti seluruh siswa- siswi dan para dewan guru itu, tidak hanya dilengkapi dengan berbagai perlombaan.
Akan tetapi juga dilengkapi dengan menghadirkan dua pakar bahasa. Yakni Praktisi Bahasa Dr Roni, M Hum, MA yang menjabat Ketua Prodi Bahasa Jepang UNESA yang tesis S2 dan S3nya membuat persamaan Bahasa Jepang dan Bahasa Jawa serta pakar Bahasa Inggris, Christopher yang beras dari England dan sudah muallaf masuk Agama Islam yang mengajar di kampung Inggris Pare, Kediri.
Dalam acara Seminar Kebahasaan itu, tampak ratusan siswa asal kelas 10, 11 dan Kelas 12 itu tampak khidmat mengikuti acara itu. Sedangkan berbagai perlombaan itu diantaranya lomba pidato Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Bahasa Jepang dan Bahasa Arab. Selain itu ada lomba menyanyi Bahasa Inggris, Jepang, Arab dan Bahasa Jawa. Bahkan juga ada lomba puisi Bahasa Jawa dan Bahasa Indonesia serta lomba Anime Arab, Jepang, Inggris, dan Jawa.
Kemudian ada pula lomba Kaligrafi Jawa, Jepang dan Arab dan terakhir lomba Siaran Radio dalam Bahasa Jawa dan Bahasa Indonesia. Sedangkan berbagai acara dalam  kegiatan Bulan Bahasa itu dikemas dalam tema Dengan Bahasa Kita Berkarya, Dengan Sastra Kita Berbudaya. “Mengenalkan ke siswa 28 Oktober sebagai kebangkitan pemuda dan bahasa yang mempersatukan seluruh nusantara. Tujuannya menimbulkan jiwa patriotisme para siswa dan siswi,” terang Kepala SMAMITA, Zainal Arif F,Kamis (26/10).
Selain itu, lanjut Arif berbagai kegiatan dan perlombaan ini agar siswa tidak jenuh belajar didalam kelas. Akan tetapi juga termotivasi dengan hadirkan dua pakar bahasa itu agar siswa mampu dan yakin dengan bahasa mampu menguasai dunia. “Semua kegiatan itu agar siswa dan siswi tidak hanya pandai secara akademik akan tetapi juga pandai secara non akademik. Karena belajar di kelas terus juga terkesan membosankan,” tuturnya.
Bahkan untuk perlombaan siaran radio itu, rencananya SMAMITA bakal mendirikan laboratorium radio pendidikan lokal untuk mendidik para siswa dan siswinya berani menjadi penyiar atau berbicara dihadapan massa. “Lomba siara radio ini baru kali ini. Tapi ke depan kami siapkan studio radio lokal untuk sarana belajar para siswa,” tegasnya.
Sementara Waka Kurikulum, Wahyu Cahyono menegaskan peringatan bulan bahasa ini agar siswa dan siswi tahu potensi bahasa. Dia mençontohkan Alunnus IKIP Surabaya (Unesa) Dr Roni. Warga asal Tulungagung itu S1 Bahasa Jepang di IKIP Surabaya tetapi S2 dan S2nya di Jepang dengan tesis mengambil tema Bahasa Jawa. Begitu juga Mrs Christopher meski bule akan tetapi kini masuk Islam dan sering berbicara soal agama Islam agama yang dianggap paling khaffah (sempurna). “Kedepan acara bulan bahasa akan semakin meriah. Meski baru tahun ini nyatanya siswa dan siswi menyukainya dan tertarik. Buktinya 250 siswa lebih mengikuti berbagai perlombaan bahasa itu. Untuk penilaiannya tidak sulit karena di sekolah kami ada guru Bahasa Jawa, Indonesia, Jepang, Inggris dan Arab. Oleh karena penilaian lombanya diserahkan para guru-guru itu,” pungkasnya. [ach]

Tags: