Motivasi Hafidz dan Hafidzah Sidoarjo agar Kreatif

M Hudhori

Sidoarjo, Bhirawa
Selama tahun 2021 ini, ada sebanyak 650 orang hafidz dan hafidzah di Kabupaten Sidoarjo yang mendapat apresiasi dari Pemkab Sidoarjo. Sesuai dengan tuntutan perkembangan zaman, yang terus maju dan berkembang, mereka dituntut supaya tidak hanya sekedar itu- itu saja.
Namun harus mulai berpikir kreatif inovatip. Meski Tupoksinya hanya sebagai pendidik non formal dalam bidang amalan membaca Alqur an kepada masyarakat.
“Saat ini semua bidang karena perkembangan zaman, yang terus bergerak dengan cepat, harus mempunyai kreatifitasnya masing – masing,” kata Pembina Hafidz Kab Sidoarjo, M Hudhori SIkom MIkom, belum lama ini.
Menurut pria yang juga Plt Kabag Kesra Pemkab Sidoarjo itu, karena pentingnya masalah kreatifitas tersebut, dalam setiap pertemuan dengan para hafidz dan hafidzah, dirinya selalu singung. Setelah seringkali ia ingatkan, nanti akan ketahuan siapa yang kreatif dan tidak.
“Para hafidz ini perlu kreatif, tujuannya supaya mereka mempunyai cara – cara baru dalam proses menyampaikan amalan ilmunya kepada anak didiknya. Harapan kita akan bisa mendapatkan hasil yang lebih baik,” ujar pria kelahiran asli Sidoarjo itu.
Diakui Hudhori, saat bertanding dikompetisi MTQ tingkat Jawa Timur tahun 2019 lalu di Kab Tuban, untuk bidang hafalan Quran, Kafilah Kab Sidoarjo ia anggap gagal total. Meski pada akhirnya Kab Sidoarjo bisa keluar menjadi runner up.
“Maka itu di bidang thafidz atau hafalan qur an, kita harus memikirkan mencari cara kreatif,agar hasilnya lebih bagus,” ujarnya serius.
Salah satu cara yang sedang dipikirkan sebelum para kafilah Sidoarjo bertanding di kompetisi, mental tandingnya akan diuji lebih dulu. Supaya mereka tidak sampai grogi dihadapan umum. Karena para santri itu kadang dihadapan pembinanya tampilan mereka sudah sangat bagus. Tetapi, saat sudah maju dihadapan juri, diatas panggung, menjadi grogi.
“Akibatnya apa yang dihafalkan lupa semua,” katanya.
Diakui dari 650 orang hafidz dan hafidzah di Sidoarjo itu, ada yang kreatif dan tidak. Bagi yang tidak, kata Hudhori, akan terus dimotivasi. Dirinya mengumpamakan para Hafidz dan Hafidzah yang kreatif itu ibaratnya adalah ayam – ayam petarung, yang memang siap untuk diadu. [kus]

Tags: