Wali Kota Risma Imbau Pahlawan Ekonomi Harus Banyak Bekerja

Wali Kota Tri Rismaharini melihat produk salah satu UKM yang menggelar pameran di Kaza City Mall Surabaya, Sabtu (2/6). [trie diana/bhirawa]

Pemkot Surabaya, Bhirawa
Para pelaku UKM yang tergabung dalam Pahlawan Ekonomi dan Pejuang Muda menggelar pameran produk untuk memperingati Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-725 di Kaza City Mall Surabaya, Sabtu (2/6).
Gelar produk itu diikuti oleh 160 pelaku usaha atau UKM, yang terdiri dari 40 UKM food dan 120 lainnya non food. Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini turut hadir dalam gelar produk tersebut.
Ia mengunjungi satu persatu stan yang memajang berbagai produk UKM itu. Bahkan, dia juga berkali-kali memberi saran dan masukan untuk pengembangan produk para pelaku UKM. Risma pun terlihat memborong beberapa produk UKM itu.
Pada kesempatan itu, Risma menceritakan susahnya memulai program Pahlawan Ekonomi pada 2010 silam. Saat itu, ia mengaku sempat syok dan kaget karena barang yang dihasilkan jelek semuanya.
”Namun, minggu kedua hasilnya sudah lebih bagus, sehingga dari situlah saya semakin optimistis bahwa warga Surabaya pasti bisa mengembangkan ekonominya,” katanya.
Dengan berjalannya waktu, program Pahlawan Ekonomi semakin berkembang dan perekonomian Kota Surabaya semakin maju. Bahkan, pada awal ia menjabat pada 2010, Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Surabaya masih di kisaran Rp 19 miliar per tahun, tapi sekarang sudah mencapai Rp 5 triliun per tahun.
”Itu dari pajak-pajak. Artinya ekonomi di Surabaya terus bergerak, jika kota maju dan besar tapi warganya hanya jadi penonton dan bukan pelaku usaha, maka yang menikmati perputaran uang adalah orang lain. Makanya, saya ingin warga Surabaya menjadi tuan dan nyonya di kotanya sendiri,” ujarnya.
Oleh karena itu, ia meminta kepada para pelaku usaha dan UKM di Kota Surabaya untuk terus belajar dan berinovasi. Sebab, ketika masuk di dunia industri kreatif, tidak boleh mengenal kata berhenti dalam belajar dan berinovasi.
Risma juga mengajak para pelaku usaha dan UKM untuk terus bergerak untuk menuju perubahan di masa depan. Sebab, jika tidak ada gerakan, maka tidak akan ada perubahan di Kota Surabaya.
Selain di mal-mal, Risma juga mengaku terus menambah stan penjualan produk UKM Surabaya, termasuk di park and ride dan beberapa tempat lainnya. “Kami terus berkomitmen mengembangkan ini,” tegasnya.
Sementara itu, Dennis Adishwara yang selalu menjadi mentor Pahlawan Ekonomi dan Pejuang Muda mengatakan para pelaku UKM Surabaya sudah memiliki bekal dasar untuk membuat produk yang berdaya saing di pasaran.
Makanya, ia juga meminta supaya para pelaku UKM itu tidak hanya memasarkan produknya di dunia nyata, tapi juga harus dipasarkan di dunia maya atau sosial media.
”Produk UKM itu harus memiliki nilai tambah dan keunikan dalam membuat produk. Bahkan, kalau bisa khusus untuk yang makanan, harus membuat produknya supaya lebih awet tanpa bahan pengawet, hal itu bisa disiasati ketika memasaknya atau pengemasannya. Jika itu bisa dilakukan, maka pasti produk itu akan gampang masuk di berbagai daerah,” tegasnya. [dre]

Tags: