Move On dari Masa Lalu

Achmad Fauzi

Achmad Fauzi

Tahun telah berganti. Suka atau tidak suka, senang atau sedih, 2018 telah datang. Selama kurun waktu tahun 2017, rasa sakit, kecewa dan sesal mungkin sudah dirasakan oleh semua elemen masyarakat. Adakalanya menyenangkan meskipun kadang berujung menyedihkan.
Bagi Wakil Bupati Sumenep, Achmad Fauzi, kedatangan tahun 2018 ibarat telur yang baru menetas atau layaknya seekor kepompong. Orang menamakan makhluk paling upnormal yang diciptakan oleh Tuhan. Disatu sisi menawarkan kejengkelan, satu sisi keindahan.
Terlepas dari itu semua, orang nomor dua di Kabupaten Sumenep itu menyebut, kepompong tetaplah kepompong. Ia harus berjuang untuk mengubah bentuknya menjadi menawan. Baginya, move on dari masa lalunya yang menjijikkan harus ia lakukan.
Mantan jurnalis ini memaknai pergantian tahun dari 2017 ke 2018, tidak harus dengan mengudaranya kembang api, meniup terompet atau pesta sana-sini, apalagi heroisme yang berlebihan. “Kita dituntut untuk menziarahi diri untuk kelemahan-kelemahan yang telah dibuat di masa lalu,” katanya.
Pergantian tahun memaksa untuk belajar bermetamorfosis pada kepompong. Sebelum ia terlihat elok rupawan dan memukau banyak mata ia hanya seekor ulat yang menjijikkan, bahkan dijauhi dan dibenci. “Namun apa yang terjadi ketika ia berevolusi, ia berubah rupa menjadi kupu-kupu yang cantik. Selain terbang mengangkasa, kupu-kupu menawarkan pemandangan yang menyejukkan,” katanya.
Fauzi melajutkan, di tahun 2018 inilah mungkin menjadi momentum yang cukup tepat untuk membuat bisa keluar dari depresi. Semua sangat berharap pemerintah menjalankan amanah demokrasi sesuai dengan cita-cita negara ini, kebijakan demi kebijakan yang dibuat sungguh adil. Kaya dengan sumber daya alam dan manusia.
“Pada tahun 2018 inilah saatnya kita move on, beranilah untuk berubah, bulatkan tekad untuk berbenah. Jalan pintas hanya akan menyesatkan dan membuat kita menjadi manusia-manusia prematur. Masa lalu kita tinggalkan sebagai sebuah pelajaran. Seperti kupu-kupu yang menghiasi alam dan menjadi teladan bagi kita sebagai manusia, sebab kita sedang krisis teladan,” tukasnya. [sul]

Rate this article!
Move On dari Masa Lalu,5 / 5 ( 1votes )
Tags: