MPDI Lapor Kasus Preman Dampit ke Panwas

Preman DampitKab Malang, bhirawa
Masyarakat Peduli Demokrasi Indonesia mengadukan kasus  gangguan kampanye yang dialami pasangan calon kepala daerah Kabupaten Malang Dewanti Rumpoko-Masrifah Hadi (Dewisri) kepada Panitia Pengawas Kabupaten Malang (Panwaskab), Jumat (11/9).
Kejadian yang dilaporkan adalah masuknya seorang preman bernama Hobairi (53) saat kampanye Dewanti di pabrik pengolahan udang milik PT Bumi Menara Internusa (BMI) di Jalan Pahlawan, Kecamatan Dampit Rabu (9/9) lalu.
“Pelaku membawa senjata tajam, dan karenanya menimbulkan ketegangan di area. Kami melapor agar Panwascam menyelidiki adanya motif politik di balik kejadian ini,” ujar aktifis MPDI, M Solikin.
Menurut Solikin, kasus ini patut mendapat perhatian dari panwaslu.  Karena kalau tidak ada tindakan, maka masyarakat bisa bertindak seperti itu di lain tempat. Bersama laporannya, Solikin menyertakan bukti berupa foto-foto kejadian.
“Kami mengapresiasi kesigapan polisi dalam mengamankan tersangka,” tambah dia.
Ketua Panwascam Dampit, M Wahyudi SE menerima laporan Solikin yang mengaku dari Masyarakat Pemerhati Demokrasi Indonesia ditemani seorang staf bagian pengaduan. Usai menerima pelaporan, Wahyudi berjanji akan menindaklanjuti kasus ini, walaupun secara pidana sudah ditangani kepolisian.
Diberitakan Pasangan calon Bupati Malang, Dewi Sri tengah menggelar kampanye, bertemu buruh pabrik, PT Bumi Menara Internusa. Sekitar pukul 11.35 WIB, rombongan tiba di pabrik dan menemui beberapa karyawan di meja makan.  Hobairi yang sedang mabuk kemudian menuju ruang tamu mencari H Zaini sambil mengacung-acungkan pedang. Pelaku dihadang Sholeh, karena saat pedangnya diminta tidak diberikan. Langsung dipukul oleh Haji Sholeh dan pedangnya dirampas.  [sup]

Tags: