MPLS SD Mudipat Diwarnai Deklarasi dan Menanam Bunga

Ketua Pimpinan Daerah Muhamamdiyah (PDM) Surabaya, Dr KH Mahsun Jayadi MAg, Kepala Bidang Pendidikan Sekolah Dasar Dinas Pendidikan Kota Surabaya, Muhammad Aries Hilmi SIP dan Ustadz Muhammad Syaikhul Islam saat menanam pohon di depan halaman sekolah. [trie diana]

Surabaya, Bhirawa
Deklarasi Kader Lingkungan dan menanam bunga menjadi salah satu rangkaian acara Masa Pengenalan Lingkungan Skolah (MPLS) yang digelar SD Muhammadiyah 4 (SD Mudipat) Pucang, Surabaya.
MPLS bertema Aku Sahabat Alam, Kucinta dan Kujaga Sepenuh Hati ini mengajak 252 siswa kelas 1 untuk mencintai dan melindungi lingkungan.
Deklarasi dan Ikrar Kader Lingkungan Hidup SD Mudipat dan menanam pohon digelar sebagai wujud implementasi para siswa yang peduli terhadap kebersihan lingkungannya. Dengan deklarasi ini para siswa diharapkan mempunyai kecintaan pada lingkungan, keindahan dan kerapian.
Menurut Kepala SD Mudipat, Ustadz Muhammad Syaikhul Islam, Tema MPLS ini selaras dengan tujuan Pemkot Surabaya yang ingin mewujudkan Surabaya menjadi Kota Yang Hijau dan bersih. Sehingga membuat warga Kota Surabaya menjadi senang dan nyaman dengan suasana kotanya.
Sementara agar bisa selaras dengan Program Pemkot Surabaya, SD Mudipat ingin menanamkan satu karakter positif pada anak-anak jika menjaga dan mencintai lingkungan, dan hal itu tidak hanya dilakukan oleh pihak Pemkot Surabaya saja, tetapi juga oleh seluruh warga Surabaya.
“Dengan adanya kegiatan ini yakni mengajak para siswa menanam bunga, kami berharap para siswa dapat termotivasi dan dapat bertanggung jawab untuk selalu menjaga kebersihan dan menjaga lingkungannya. Karena ini harapan kita semua bersama Pemkot Surabaya untuk mewujudkan Surabaya lebih bersih dan hijau,” jelas Ustadz Icool-sapaan akrab Kepala Sekolah SD Mudipat.
Sementara itu, M Aries Hilmi SIP perwakilan Dinas Pendidikan Kota Surabaya yang mewakili Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini mengatakan, jika kegiatan menanam pohon ini sangat baik dilakukan. Karena berawal dari lingkungan anak-anak bisa peduli dengan sekitarnya.
“Harapannya kita, sekolah ini menjadi Sekolah Islam, tetapi tetap modern untuk menyiapkan anak-anak menghadapi era industri 4.0,” kata Aris.
Aries yang juga menyaksikan demonstrasi memanah balon oleh atlet panah SD Mudipat sebagai tanda dimulainya tahun ajaran 2019/2020 dimulai, juga turut kagum dengan unjuk kebolehan para siswa.
Menurutnya, memanah yang ditonjolkan SD Mudipat merupakan olah raga kesenangan Rosulullah Muhammad SWA, selain olah raga berenang.
“Memanah dan berenang merupakan olah raga sunah nabi. Dan memanah balon dengan satu kali bidikan langsung tepat sasaran mengandung filosofi, tujuan dan cita – cita para siswa SD Mudipat bakal tercapai. Sedangkan menanam juga salah satu perintah nabi yang harus dilakukan oleh semua umat Muslim, bahkan sampai kiamat. Agar hasil dari tanaman itu nantinya bisa dinikmati oleh para anak dan cucu, serta generasi mendatang,” papar Aries.
Salah satu siswa, Aisyah Ariyana Salsabila, terlihat begitu semangat di hari pertamanya masuk sekolah. Sebab Aisyah diajarkan untuk menanam bunga yang dibawanya ke dalam pot. ”Saya senang, hari pertama masuk sekolah langsung diajak menanam pohon bersama teman – teman,” kata Aisyah.
MPLS ditutup dengan menanam pohon secara simbolis di halaman depan sekolahan oleh Ketua Pimpinan Daerah Muhamamdiyah (PDM) Surabaya, Dr KH Mahsun Jayadi MAg, Kepala Bidang Pendidikan Sekolah Dasar Dinas Pendidikan Kota Surabaya, Muhammad Aries Hilmi SIP dan Ustadz Icool.[fen]

Tags: