MTF Buka Layanan Pembiayaan Haji dan Umrah

Pertumbuhan bisnis pembiayaan di tanah air, membuat PT MTF menggencarkan pengembangan sayap untuk masuk dalam pembiayaan haji dan umrah.

Pertumbuhan bisnis pembiayaan di tanah air, membuat PT MTF menggencarkan pengembangan sayap untuk masuk dalam pembiayaan haji dan umrah.

Surabaya, Bhirawa
PT Mandiri Tunas Finance (MTF) terus mengembangkan pelayanan, jika selama ini memberikan fasilitas pembiayaan kredit motor maupun mobil, kini pihak manajemen memberikan layanan perjalanan haji dan umrah.
Senny Jovita Tondoharto, Kepala Marketing MTF mengatakan, MTF terus berkomitmen untuk pengembangan bisnis dengan merambah multiguna yang direncanakan mulai di realisasikan pada kuartal pertama di tahun 2016.
“Pada tahun kemarin, perusahaan telah menjangkau bisnis multiguna dengan segmen pendidikan. Sedangkan untuk tahun ini, kami memperluas untuk pembiayaan ibadah haji dan umrah. Sampai saat ini kami belum membuat target khusus, karena pada dasarnya bisnisnya baru dimulai dan kontribusinya masih terlalu minim,” ujarnya, Selasa (26/1) kemarin.
Pengembangan bisnis multiguna tidak bisa dengan divisi yang ada, tetapi diperlukan divisi khusus yaitu Business Excellent Management (BEM). Divisi ini memiliki tupoksi untuk bergerak menangani proyek-proyek pembiayaan baru.
“Rencana kedepan dan perlahan, kita akan melepas untuk pembiayaan motor dan mobil bekas, maka kami mulai bergerak kepada bisnis multiguna. Disamping itu, fokus utama untuk meraih posisi multifinance nomor satu untuk pembiayaan mobil baru,” katanya.
Target perseroan dengan strategi yang baru yang telah ditetapkan akan mampu untuk meningkatkan pengembangan bisnis. Instruksi dari pusat telah turun untuk bisa meraih laba bersih sebesar Rp.333 milar dan ada pertumbuhan aset sebanyak Rp.30 triliun.
“Sebagai anak usaha PT Bank Mandiri (Persero) Tbk,  kami menargetkan bisa menyalurkan total pembiayaan sebesar Rp18 triliun atau tumbuh sekitar 6% dari realisasi pembiayaan tahun lalu yang bisa mencapai Rp17,1 triliun. Pembiayaan untuk mobil baru masih mendominasi komposisi pembiayaan dengan kontribusi sekitar 95,8%. Kemudian, pembiayaan mobil bekas sebesar 1,9%, motor 1,25% dan alat berat 0,92%.” tutupnya. [wil]

Tags: