MTS Diimbau Serap Garam Rakyat Dengan Harga Tinggi

Foto: ilustrasi

(Soal Garam Impor, Dewan Lakukan RDP)

Surabaya, bhirawa
Masih adanya polemik impor garam oleh pemerintah pusat memaksa DPRD Kab. Pamekasan melakukan rapat dengar pendapat bersama Pemkab. Mengingat upaya pemerintah pusat melakukan impor garam justru akan merugikan petani garam karena pendapatan mereka akan menurun drastis.
Anggota Komisi II DPRD Kab.Pamekasan, Harun Suyitno menegaskan jika polemik impor garam industri yang saat ini mencuat dan sempat membuat gelisah dari kalangan petani garam karena ditengarai bisa merugikan dan menggangu penghasilan mereka. Tak heran kabar ini membuat para wakil rakyat menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang digelar secara tertutup.
‘’Dari hasil RDP, pihak DPRD tengah meminta pemerintah kabupaten Pamekasan untuk memperketat pengawasan terhadap para importir garam yang ada diwilayah mereka,’’tegas Harun, Selasa (15/5).
Selain itu, tambahnya para petani garam di Kabupaten Pamekasan tidak keberatan dengan adanya impor garam yang dilakukan oleh perusahaan garam, baik PT Mitra Tunggal Swakarsa (MTS) maupun perusahaan garam lainnya yang ada di Kabupaten Pamekasan asalkan mereka bisa menyerap garam rakyat dengan harga maksimal dan garam yang mereka impor dipergunakan untuk industri bukan konsumsi.
Sementara itu, Public Relation PT Mitra Tunggal Swakarsa, Ardi Setya Budi sendiri yang selama ini menjadi sasaran kemarahan petani dan warga menyebutkan pihaknya sudah menyerap garam petani kurang lebih sebanyak 10 ribu ton yang terdiri dari wilayah Sumenep, Pamekasan dan Sampang.
“Harga yang kita berikan adalah harga yang tertinggi. Saat itu artinya kita tidak beli garam petani dengan harga murah,” terangnya.
Ardi mengatakan serapan garam rakyat yang dilakukan Mitra Tunggal Swakarsa sebagai upaya untuk menciptakan stabilitas dan meningkatkan kesejahteraan para petani garam setempat. Bahkan saat ini MTS telah menjadi alternatif bagi para petani dalam menjual hasil garam mereka.
“Komitmen kami PT Mitra Tunggal Swakarsa adalah menyejahterakan dan mengembangkan petani kita dan telah membina hubungan yang baik bersama petani dalam menjaga komitmen bersama. Kami juga berikan dana CSR untuk bantuan musholah dan masjid yang berada disekitar lingkungan petani garam,” terang Ardi. [cty]

Tags: