Mudahkan Pembelajaran, Ajak Pakai Tehnologi Google Suite

Nurhidayat Yuliadi

Nurhidayat Yuliadi
Untuk memudahkan sistem pembelajaran, Kepala Sekolah SMAN 1 Situbondo Nurhidayat Yuliadi mengajak siswa dan guru menggunakan aplikasi Google Suite.
Ada banyak keunggulan dari sistem baru saat pembelajaran dilaksanakan. Selain mudah saat dipakai pembelajaran di kelas kelas maya juga memudahkan dalam pencatatan administrasi guru. Semua bisa dengan mudah dalam program pembelajaran memakai Google Suite.
Menurut Nurhidayat Yuliadi, Google Suite tidak memiliki batas data alias unlimited serta sangat aman. Selain itu, imbuhnya, Google Suite mudah dioperasikan saat guru hendak mengajar dimana pun lokasinya.
Kata Nurhidayat, karena pada April ada pandemi Covid-19, maka program itu untuk sementara dihentikan. “Tetapi saat ini sudah berjalan kembali seperti semula. Program ini pertama berawal dari satu anak lalu dikembangkan menjadi lima anak dan juga berlanjut kepada lima guru,” aku Nurhidayat.
Masih kata Nurhidayat, dari lima guru itu selanjutnya berjenjang mengajari 60 guru yang ada di SMAN 1 Situbondo. Ada banyak program yang diajari, tentu semua tehnologi yang dimiliki Google diajarkan kepada siswa dan guru.
Diantaranya, sebut Nurhidayat, Google Caps, Google Meet, Google Class dan Google Form serta semua tehnologi Google yang ada. “Kami sudah melakukan kerjasama. Saat ini perwakilan Google di Indonesia bernama Revo, terus menerus menyoroti kami untuk melihat progresnya,” tutur Nurhidayat.
Saat mengadakan webinar beberapa waktu lalu, aku Nurhidayat, perwakilan Google di Indonesia itu juga berkesempatan bertemu langsung dengan guru guru SMAN 1 Situbondo. Mereka bertanya dampak dan hasil memakai tehnologi Google Suite. Revo mengaku sangat senang meski tehnologi Google masih jarang digunakan masyarakat di Indonesia.
“Kini sudah banyak sekolah yang ikut mengajukan melakukan kerjasama serupa. Tetapi harus melakukan MoU karena sekarang tidak gampang melakukan Mou. Kesulitannya biasanya tidak berkelanjutan,” kupas Nurhidayat.
Saat ini, lanjut Nurhidayat lagi, guru guru mulai membuat buku untuk pegangan sehingga semua tehnologi bisa dituangkan disana. Kata Nurhidayat, angkatan pertama ini semula ada 20 guru yang diajari oleh 20 anak yang sudah piawai mengoperasikan Google Suite. Di sana ada instruktur dan juga trainer.
“Untuk guru yang berusia tua kadang awalnya bingung saat diajari. Caranya harus diajari model siksak yakni ditangani satu pelatih serta satu siswa menangani 10 guru sampai lulus selama tiga hari,” kupas Nurhidayat.
Nurhidayat memastikan, kini satu persatu program ini akhirnya membuahkan hasil sukses. Sebanyak 60 guru bisa memahami secara keseluruhan.
Meski muridnya yang menjadi pelatih, tapi masih memperhatikan prinsip asah asih dari siswa kepada guru dalam menularkan program Google Suite. Yang membanggakan lagi, imbuh Nurhidayat, dari 10 trainer akan diikutkan dalam kegiatan asessment internasional yang diadakan Google.
“Kelebihan Google Suite ini selain lebih mudah, anak anak juga bisa seragam dalam memakai program. Beda dengan sebelumnya yang banyak menggunakan program tehnologi. Jadi anak anak bingung mengikuti alur.
Dengan memakai Google Suite kini pembelajaran sudah tidak ada gangguan lagi. Gratis lagi,” pungkas mantan Kasek SMAN 1 Besuki itu. [awi]

Tags: