Mudik Gratis Laut Pemprov Gunakan Kapal Kargo

Wahid WahyudiPemprov Jatim, Bhirawa
Pelaksanaan mudik gratis yang digelar Pemprov Jatim dimulai kemarin, Senin (21/7). Kali ini, mudik gratis perdana dengan moda laut ini menggunakan kapal kargo yang dimodifikasi karena kapal penumpang sudah penuh.
Kepala Dinas Perhubungan dan Lalu Lintas Angkutan Jalan (Dishub dan LLAJ) Provinsi Jatim, Ir Wahid Wahyudi MT menuturkan, tahun ini, Pemprov Jatim menyediakan mudik gratis bagi tiga jurusan, selain Surabaya-Masalembu, juga Banyuwangi-Sapeken dan Sumenep-Kangean. Pendaftaran mudik gratis ini sudah dimulai beberapa waktu lalu di pelabuhan masing-masing keberangkatan.
“Untuk mudik angkutan laut ini, pemerintah terpaksa hanya mampu menyediakan kapal kargo yang dimodifikasi. Kapal penumpang sudah tidak ada lagi karena semuanya penuh. Terpaksa kami menyewa kapal kargo yang kami modifikasi,” kata Wahid, di sela-sela memberangkat mudik gratis dari Pelabuhan Tanjung Perak.
Berdasarkan pantauan Bhirawa, mudik dari Surabaya ke Masalembu ini para pemudik diberangkatkan menggunakan kapal kargo Anugerah Abadi. Kapal yang biasa digunakan untuk mengangkut petikemas itu, dimodifikasi dengan memasang tenda terpal besar sebagai atap. Lantai kapal juga dilapisi dengan terpal.
Jarak antara lantai dan atap kurang dari dua meter sehingga kesan panas langsung terasa ketika masuk ke dalamnya. Apalagi, perjalanan yang harus ditempuh dari Surabaya hingga Masalembu mencapai sekitar 20 jam. Padahal, mayoritas pemudik juga mengajak anak-anak mereka yang masih kecil.
“Ini sebenarnya tidak layak, panas,” kata salah seorang warga Masalembu, Jalaluddin.
Sementara itu, Kepala Kantor Syahbandar Kelas Utama Tanjung Perak, Chris Wanda mengatakan, meski kapal telah dimodifikasi, tapi kapal kargo untuk mudik gratis kali ini sudah memenuhi kaidah keamanan.
Dia mencontohkan, meski berupa kapal kargo tapi jumlah pelampung di kapal ini juga sudah disesuaikan dengan jumlah penumpang. Selain itu, untuk memastikan keamanan, seluruh kapal untuk mudik gratis juga hanya diizinkan untuk berangkat di siang hari dengan kepastian cuaca dan angin yang stabil.
Chris Wanda sendiri juga terpaksa memantau langsung kondisi kapal sebelum berangkat. Bahkan dia beberapa kali terlihat ngobrol serius dengan nahkoda kapal. “Ini harus dipastikan ada ABK yang menjaga dan memberikan pengumuman berkala supaya penumpang berhati-hati. ABK jangan tidur sampai kapal sampai di tujuan,” katanya.
Waspada Jalur Tengkorak
Dinas Perhubungan dan Lalu lintas Jalan Raya  (Dishub dan LLAJR) Jatim mencatat beberapa daerah di Jatim yang patut di waspadai adanya
laka lantas dan kemacetan saat lebaran 1435 H. Karena itu, masyarakat diminta berhati-hati saat mudik lebaran.
Kadishub dan LLAJR Jatim, Wahid Wahyudi saat ditemui di DPRD Jatim menegaskan daerah-daerah yang patut diwaspadai ada beberapa
titik karena penyempitan jalan diantaranya di Duduksampeyan di Gresik,perlintasan kereta api double track di Lamongan, pasar tumpah
dan pasar Tambak Boyo di kawasan Babat.
”Daerah-daerah tersebut berada dijalur utara yang patut diwaspadai,”ungkapnya, Senin (21/7).
Selain wilayah Jalur Utara, kata Wahid, jalur lainnya yang patut diwaspadai jalan raya Kletek, Kenanten dan perempatan Nengreng.
“Diperempatan itu ada perlintasan kereta api dan PKL. Begitu juga di Saradan ada 4 perlintasan KA yang jalannya naik turun,”lanjutnya.
Sedangkan untuk wilayah jalur Selatan, kata Wahid, daerah Gempol lama ke Japanan,patung sapi Pandaan” Purwosari sampai daerah  Kepanjen
sepanjang jalannya selalu macet, Karang lo sampek kawasan Batu macet dan jalur kearah Banyuwangi berada di daerah Rawon Nguling dan pasir
putih sebagai kawasan wisata yang ramai pengunjung saat liburan,”pungkasnya.
Sementara itu, Anggota Komisi D DPRD Jatim, Nizar Zahro meminta masyarakat berhati-hati saat mudik khususnya mereka yang  menggunakan
roda dua.
Pasalnya, masih ada beberapa  jalur tengkorak yang harus diwaspadai oleh masyarakat. Ini karena ada penyempitan jalan hingga
ada keramaian disekitar jalur tersebut.  ”Sebaiknya para pemudik yang menggunakan motor tidak nekad melakukan mudik lebaran. Apalagi sampai membawa barang bawaan yang
banyak. Karna itu lebih baik mereka ikut mudik bersama yang diselenggarakan oleh pemerintah,”tegasnya.  [iib.cty]

Keterangan Foto : Ir Wahid Wahyudi MT

Tags: