Mudik (Makin) Nyaman

Arus mudik lebaran sudah dimulai, berpuncak pada Minggu (2 Juni). Tidak perlu berebut angkutan (terutama pesawat) dengan ongkos mahal. Karena pemerintah menyediakan fasilitas mudik (pulang kampung) gratis. Mudik lebaran, kini makin mudah dan nyaman. Bahkan pemerintah (dan beberapa ormas keagamaan Islam) menyediakan fasilitas angkutan gratis. Puluhan ribu bus disediakan di seantero pulau Jawa, untuk mengangkut penumpang secara cuma-cuma.
Sekitar satu juta pemudik lebaran, secara ber-angsurangsur akan memadati jalan (dan jalan tol trans Jawa). Juga puluhan kapal laut, akan melayani masyarakat dengan standar kenyamanan yang baik. Di Jawa Timur, misalnya, pemerintah propinsi menyediakan 320 ribu tempat duduk dalam armad bus, dan kapal laut. Termasuk sokongan Kementerian Perhubungan, dan Kementerian Kesehatan. Propinsi Jawa Timur merupakan daerah di pulau Jawa yang memiliki paling banyak kepulauan.
Rute kapal laut paling laris biasa terjadi pada tujuan Bawean (kabupaten Gresik), serta tujuan Kangean, Sapudi, dan Raas (di perairan kabupaten Sumenep, Madura). Pelabuhan pemberangkatan berpusat di Gresik, Surabaya (Tanjung Perak), Situbondo (pelabuhan Jangkar, dan Banyuwangi (Tanjungwangi). Maka mudik lebaran tidak perlu susah-payah menggunakan sepedamotor, berebut jalan dengan kendaraan roda emat. Sangat miris, karena arus lalulintas saat lebaran makin padat.
Bahkan jalan tol akan menjadi trans Jawa akan menjadi lintasan utama kendaraan roda empat (golongan I, dan II). Tak peduli dengan tarif mahal (dengan potongan harga 5%). Maka seyogianya kelaikan jalan seluruh mobil menjadi prioritas persiapan lebih seksama. UU Nomor 22 tahun 2009 tentang Lalulintas telah mengatur persyaratan teknis dan laik jalan. Dalam pasal 48 ayat (3), kelaikan jalan kendaraan bermotor disyaratkan sebanyak 11 kriteria, terutama emisi gas buang, effisiensi rem utama, kincup roda depan serta lampu. Persyaratan ini diulang pada pasal 54 ayat (3).
Melaju mudik pada jalan tol, juga memerlukan kelayakan kendaraan. Tak terkecuali persediaan BBM (bahan bakar minyak). Walau pada tol trans Jawa banyak terdapat tempat pengisian BBM. Juga, disediakan rest-area pada tiap 10 kilometer. Kerapnya peristirahatan untuk meng-antisipasi kelelahan, akibat antrean panjang (karena macet). Mudik tiga tahun lalu (2016), kemacetan di jalan tol menyebabkan trautama mendalam. Terjadi tragedi pada Brexit (Brebes exit), karena pintu keluar tol di Brebes timur macet berkepanjangan. Banyak korban jiwa dan luka (sesak napas).
Selain kendaraan, kesiapan pengemudi wajib dijamin dalam keadaan sehat. Karena itu di setiap terminal utama (tipe A) telah dilaksanakan uji petik kesehatan pengemudi. Di terminal Pulogadung, dan Kalideres (Jakarta), serta di terminal Bungurasih (Surabaya, Sidarjo), telah dilakukan uji kesehatan pengemudi. Kelengahan sopir menjadi faktor human error, penyebab utama kecelakaan. Ketrampilan (ditunjukkan dengan SIM, Surat Izin Mengemudi) tidak cukup menjamin keamanan dan kenyamanan berkendaraan.
Maka wajar, dilakukan pemeriksaan seksama terhadap pengemudi angkutan umum. Terutama pada saat peak-session (puncak kesibukan lalulintas) mudik lebaran. Pemeriksaan fisik pengemudi, terutama dilihat dari sorot mata. Ditambah suhu tubuh harus normal. Dinas Perhubungan (di daerah) bekerjasama dengan kepolisian dan Dinas Kesehatan, memeriksa urine. Manakala terbukti terdapat zat psikotropika, maka pengemudi harus diturunkan dan diganti.
Tes urine, juga dilakukan di dermaga pelabuhan kapal laut dan penyeberangan. Serta dilakukan di setiap bandara. Sebab, sudah terbukti banyak personel di balik kemudi moda transportasi, telah meng-konsumsi narkoba. Kewaspadaan juga mesti ditingkatkan pada saat berada di tujuan mudik. Berdasar data Kepolisian, kecelakaan sering terjadi tak jauh dari rumah.

——— 000 ———

Rate this article!
Mudik (Makin) Nyaman,5 / 5 ( 1votes )
Tags: