Muhajir Dikenal Konseptor Sekaligus Eksekutor

Muhajir Effendi

Muhajir Effendi

Malang, Bhirawa
Diangkatnya Muhajir Effendi menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan oleh Presiden Joko Widodo untuk menggantikan Anies Baswedan, menurut Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Drs H  Fauzan MPd sudah sangat tetap.
“Saya kira sudah tepat jika Pak Muhajir menjadi Menteri Pendidikan. Ini artinya yang harus diperbuat beliau adalah skala yang lebih besar, tidak hanya di sekitar UMM atau Muhammadiyah saja, tapi kini harus berkiprah yang lebih besar lagi yakni Indonesia,”ujar Fauzan, Rabu (27/7).
Menurut Fauzan, di Muhammadiyah dan UMM sudah cukup bukti jadi miniatur kiprah Muhajir sebelum jadi menteri. Jadi yang dilakukan selama ini menunjukkan kalau dia sosok yang mumpuni untuk diaplikasi di seluruh Indonesia.
Lebih lanjut dikatakan dia, bahwa seniornya di UMM itu, merupakan sosok konseptor yang kuat serta eksekutor yang tangguh, jadi kebijakan yang diambil selalu matang dan berdampak bagi lembaga yang dia pimpin.
Hal senada juga disampaikan oleh Kepala Humas UMM Nasrullah. Menurut dia, Muhajir itu sosok otentik kebijakan yang disampaikan kepada bawahannya selalu dicek untuk memastikan jika kebijakan itu telah dilakukan dan dikerjakan sampai tuntas.
“Sudah waktunya Indonesia memiliki menteri seperti Pak Muhajir, beliau memiliki pemikiran-pemikiran konkit untuk menghapus kesenjangan dan memikirkan kesejahteraan pendidik, itu sudah lama beliau berpikir seperti itu,”tutut Nasrullah.
Ide-ide berlian sosok Muhajir Effendi, diyakini Nasrulah, mampu membawa pendidikan maju dan berkembang secara merata di Indonesia, baik yang berada diperkotaan dan pedesaan.
Untuk diketahui Muhajir Effendi adalah rektor kelima UMM mulai 2000.  Muhajir merupakan seorang sosiolog yang ahli di bidang militer dan sekaligus sebagai intelektual muslim.
Karier di UMM diawali sebagai karyawan honorer, dosen, dan kemudian mulai menjabat sebagai Pembantu Rektor III sejak 1984 pada saat rektor dijabat oleh Prof Malik Fadjar  MSc.  Pada 1996, dia dipercaya oleh UMM menjadi Pembantu Rektor I dan berakhir pada 2000 saat dia terpilih menjadi rektor.  Selain mengabdikan diri di bidang pendidikan, Muhajir juga dikenal sebagai seorang kolumnis yang banyak menyoroti masalah agama, pendidikan, sosial, politik dan juga tentang kemiliteran.  Kemampuannya menulis esai didasari oleh pengalaman sewaktu mahasiswa sebagai seorang wartawan yang membidani lahirnya Komunikasi, koran kampus di tempatnya kuliah dan mengajar  dan koran kampus Bestari di UMM.
Kegiatan sosial banyak dilakukan dengan perannya sebagai pengurus Muhammadiyah mulai tingkat ranting hingga PP   PP Muhammadiyah.  Selain itu juga dipercaya menjadi salah satu anggota Badan Narkotika Nasional, Pendekar Tapak Suci, Pengurus HMI, Dewan Penasihat PWI Malang Raya. [mut]

Tags: