Muhammadiyah Jatim Dijatah 150 Dosis Vaksin Tahap Pertama

Bendahara PW Muhammadiyah Jatim Sukadiono mendampingi proses vaksinasi pimpinan Muhammadiyah dan Ortom di Gedung Dakwah Muhammadiyah Jatim, Senin (1/3).

Surabaya, Bhirawa
Proses vaksinasi Covid-19 bagi para tokoh agama terus dilakukan. Kali ini giliran para pimpinan di lingkungan Muhammadiyah Jatim mendapatkan suntikan dosis pertama dengan total sebanyak 150 dosis vaksin.
Ketua Panitia Vaksinsi Covid-19 Muhammadiyah Jatim Dr Sukadiono mengatakan, 150 dosis vaksin merupakan pemberian dosis pertama di tahap pertama yang diperuntukkan bagi pengurus inti. Di antaranya ialah jajaran Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim dan pimpinan di organisasi otonom Muhammadiyah Jatim.
“Ini adalah program vaksinasi tokoh agama. Selain Muhammadiyah, tokoh-tokoh Nahdlatul Ulama (NU) juga telah mengikuti program ini,” Sukadiono di sela – sela proses vaksinasi di Gedung Dakwah Muhammadiyah Jatim, Senin (1/3). Tentu, lanjut Suko, tidak semua pimpinan bisa mendapatkan karena terdapat pembatasan alokasi jumlah vaksin yang diberikan oleh Dinas Kesehatan Jatim.
Terkait keperluan vaksin tersebut, Suko mengakui kebutuhannya cukup tinggi. Namun, hingga saat ini pihaknya masih menunggu kelanjutan dari Pemprov Jatim untuk tahap kedua dan seterusnya. “150 ini kan tahap pertama, kalau masih ada tahap kedua kita akan siap. Karena untuk vaksinasi mandiri juga belum ada rencana kesana,” ujar Sukadiono.
Sukadiono yang juga Rektor Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya menuturkan, vaksinasi bagi tokoh agama menjadi penting lantaran mereka kerap berinteraksi dengan masyarakat luas. Dengan demikian, upaya memutus rantai penularan Covid-19 dapat semakin efektif. Di sisih lain, vaksinasi para tokoh Muhammadiyah ini sekaligus menjadi penegas bahwa vaksinasi Covid-19 aman dan halal digunakan bagi warga Muhammadiyah. “Karena tokoh agama juga tenaga publik yang banyak berinteraksi di lapangan menemui jamaah” ujarnya.
Sukadiono mengakui, dalam proses vaksinasi kepada 150 orang, tidak ada gejala yang menyertai. Karena itu, dalam masa 14 hari mendatang sudah dapat dilakukan kembali vaksinasi bagi peserta di bawah usia 60 tahun. Sedangkan bagi yang usia di atas 60 tahun, maka proses vaksinasi dosis kedua dilakukan setelah 28 hari. “Alhamdulillah, semua proses lancar dengan ditangani tenaga medis dari RS Siti Khadijah Sepanjang, Sidoarjo. Selanjutnya kita akan menunggu dosis kedua,” pungkas Sukadiono. [tam]

Tags: