Muhammadiyah Target Lahirkan Satu Juta Pengusaha

Menko Perekonomian Darmin Nasution saat memberi sambutan dalam acara Jaringan Saudagar Muhammadiyah di Surabaya.

Menko Perekonomian Darmin Nasution saat memberi sambutan dalam acara Jaringan Saudagar Muhammadiyah di Surabaya.

Surabaya, Bhirawa
Para pelaku usaha di lingkungan Muhammadiyah berkumpul untuk menyatukan sikap menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).  Melalui forum Jaringan Saudagar Muhammadiyah (JSM), mereka menargetkan gerakan satu juta pengusaha untuk Indonesia.
Ketua Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan PP Muhammadiyah M Nadjikh mengatakan, perhatian Muhammadiyah terhadap bidang ekonomi sangat relevan dengan persoalan kekinian umat Islam khususnya dan rakyat Indonesia. “Makanya kami akan membuat gerakan, ciptakan satu juta pengusaha baru Muhammadiyah di semua bidang usaha di seluruh Indonesia,” katanya saat dalam pembukaan JSM di Hotel Garden Palace, Surabaya , Jumat (11/12).
Sebagai langkah awal, dalam pertemuan saudagar Muhammadiyah ada sekitar 300 pengusaha dan pengelola amal usaha bidang ekonomi Muhammadiyah bertemu di Surabaya. Dalam pertemuan ini, salah satu ormas Islam terbesar di Indonesia itu membahas berbagai sinergi untuk menghadapi MEA. “Memasuki MEA, Muhammadiyah berharap masyarakat tidak hanya menjadi penonton dan obyek pasar, tapi berperan sebagai subyek penentu dan pelaku pasar di Kawasan ASEAN,” ucap Nadjikh.
Disparitas kekayaan dan kesejahteraan, kata dia, di antara kelompok masyarakat sudah di luar kewajaran. Umat Islam yang mencapai 85% dari sekitar 250 juta penduduk Indonesia hanya mengendalikan sekitar 20% kekayaan Indonesia. Disparitas yang tajam ini mengakibatkan pertumbuhan ekonomi tidak punya manfaat yang signifikan dalam meningkatkan derajat kesejahteraan penduduk. “Jumlah pengusaha-pengusaha muslim masih sangat sedikit, untuk itu perlu penguatan,” jelasnya
Dalam kesempatan itu turut hadir Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution. Pihaknya mengatakan, peran serta saudagar-saudagar Muhammadiyah untuk meningkatkan perekonomian masyarakat Indonesia sangat penting. Salah satu langkah adalah meningkatkan daya produksi secara konsisten yang dilakukan UKM-UKM di daerah. “Saudagar Muhammadiyah harus berani untuk menjadi aggregator barang-barang milik UKM ke luar negeri, peluang itu masih sangat terbuka,” kata Darmin.
Menurut dia,  untuk membangun sistem perekonomian perlu sinergi. Darmin mengatakan, saudagar Muhammadiyah tak harus menjadi eksportir. Tapi bagaimana mengangkat pendapatan para petani dan usaha kecil menengah. “Tidak harus menjadi eksportir, tapi menjadi katalisator,” ujar Darmin.
Persoalannya sekarang, lanjut Darmin, bagaimana mengumpulkan hasil para petani untuk dibawa ke kota dan memotong jalur distribusi yang terlalu mahal. Sehingga pendapatan petani, pengusaha kecil meningkat. Apalagi, hasilnya bisa ditingkatkan ke langkah berikutnya, yakni diekspor. “Tetapi lebih baik menguatkan basis tingkat bawah dulu, baru melangkah ke ekspor,” ujar dia.
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haidar Nasir mengatakan,  kerja ekonomi adalah kerja yang menginjak bumi.Artinya, semua dimulai dari hal-hal kecil. . “Semua harus melalui proses, kambing saja lahir tidak langsung bertanduk. Jadi semuanya dimulai dari nol. Jangan menganggap remeh pekerjaan kecil,” pungkasnya. [tam]

Tags: