MUI Se Tapal Kuda Bahas Money Politics

awi-mui.jpgSitubondo, Bhirawa
Dekatnya pelaksanaan Pemilihan Legislatif (pileg) dan Pemilihan Umum (pemilu) membuat persaingan antar Calon Legislatif (caleg) kian sengit. Untuk mencegah terjadinya permainan kotor dan politik uang (maoney politic), Majelis Ulama Indonesia (MUI) se tapal kuda mulai merapatkan barisan, sejak kemarin.
Guna untuk mensukseskan pelaksanaan Pemilu 9 April mendatang, MUI  se Karisidenan Besuki ini akan bertemu di Situbondo. dari pertemuan tersebut, selain akan  membahas tentang money politics, juga akan mengkaji isu-isu terkini tentang Pemilu dan Poleg.
Sekretaris MUI Situbondo, Hamid Jauharul Fardi, mengatakan, pertemuan antar pengurus MUI se tapal kuda akan dilakukan di Situbondo 23 Maret mendatang.
Menurut Hamid, salah satu materi  dalam pertemuan pengurus MUI, yaitu tentang money politics. Pasalnya, kata Hamid, praktek politik uang yang kerap mewarnai pesta demokrasi lima tahunan ini, akan sangat membahayakan masa depan bangsa.
Selain menurut pandangan islam berdosa, praktek politik uang bisa jadi hanya melahirkan Caleg tidak berkualitas. “Sebab hanya caleg yang memiliki uang paling banyak,  akan berpeluang  menjadi wakil rakyat,” tegas Hamid.
Oleh karena itu, kata Hamid, melalui pertemuan pengurus MUI ini, nanti akan dibahas secara khusus tentang praktek politik uang menurut pandangan islam, maupun isu-isu lainnya menjelang pelaksanaan Pemilu. “Kami optimis dari pertemuan ini akn membawa peningkatan demokrasi di daerah tapal kuda ini,” pungkas Hamid, kemarin. [awi]

Tags: