Mukjizat Puasa untuk Kecerdasan

Mukjizat PuasaJudul              : Cerdas Intelektual dan Spiritual dengan Mukjizat Puasa
Penulis            : Ustadz Yazid al-Busthomi, Lc.
Penerbit           : Diva Press
Terbit            : April 2015
Tebal              : 204 Halaman
ISBN            : 978-602-0806-05-1
Peresensi    : Ngarjito Ardi Setyanto
Penikmat Buku di Garawiksa Pena Yogyakarta

Puasa tidak saja sebagai pelengkap bagi orang beragama, melainkan puasa memiliki manfaat yang sangat besar dalam kehidupan manusia baik bagi kesehatan, bahkan kecerdasan seseorang. Sudah banyak penelitian yang mengungkapkan bahwa puasa dapat membatu tubuh dalam membuang sel-sel sel yang sudah rusak, sekaligus sel-sel atau hormon atau pun zat-zat yang melebihi jumlah yang dibutuhkan tubuh.
Terlebih ketika seseorang melakukan puasa dengan senang hati dan semata-mata karena Allah Swt., maka tubuh kemudian akan mengeluarkan Hormon Oksitosin yang disebut juga sebagai hormon cinta yang paling tinggi. Kalau puasa dilaksanakan dengan ikhlas, maka kita akan berada pada kondisi gembira, tiada beban, tenang dan ikhlas karena tubuh dipenuhi zat kimia cinta.
Selain menghasilkan hormon oksitosin dalam tubuh, saat puasa akan menghasilkan hormon opioids. Hormon ini berfungsi sebagai menenangkan dalam membantu meningkatkan fokus dan produktivitas. Ketika hormon ini bisa diproduksi dengan baik oleh tubuh, maka daya ingat dan perkembangan otak akan berkembang dengan baik.
Untuk meningkatkan hormon opioids dalam kegiatan puasa, kita dapat menggunakan beberapa jenis-jenis puasa. Salah satunya adalah Puasa Senin Kamis. Di mana puasa ini merupakan puasa sunnah yang memiliki keistimewaan dari sisi pilihan hari. Puasa ini membagi satu minggu menjadi dua bagian. Kedua bagian itu berfungsi memelihara aspek spiritual dan kesehatan. Jika dianalogikan, maka pembagian waktu saat puasa Senin-Kamis sama dengan anjuran minum obat. Jika minum obat dilakukan dua kali sehari, maka puasa sunnah ini dilakukan tiga hari secara teratur.
Dengan puasa dua kali dalam seminggu (Senin Kamis) tidak hanya menjauhkan seseorang yang melakukan kepada obesitas, tetapi juga bermanfaat bagi kecerdasan, yakni  menjauhkan seseorang dari penyakit Alzheimer. Kita tahu sendiri, penyakit ini adalah suatu kondisi di mana sel-sel saraf di otak mati, sehingga sinyal-sinyal otak sulit ditransmisikan dengan baik. Gejala penyakit Alzheimer sulit dikenali sejak dini. Seseorang dengan penyakit Alzheimer punya masalah dengan ingatan, penilaian, dan berpikir.
Puasa Senin Kamis juga dibuktikan dalam penelitian yang dilakukan Institute of Aging di Amerika, mereka menemukan bahwa orang yang memiliki sedang mengidap penyakit Alzheimer kemudian melakukan terapi puasa Senin Kami memiliki penyembuhan yang sangat baik. Bahkan dalam penelitian ini, membuktikan saraf-saraf otak akan lebih aktif dalam merespon apa pun yang di sekitarnya. Di mana respon ini merupakan sebuah tanda bahwa saraf otak sedang bekerja dengan biak.
Penyakit Alzheimer memang belum ada obatnya, namun penyakit kerusakan otak ini sudah menelan korban hampir lebih 35 juta orang, namun pencegahan penyakit ini bisa dilakukan, yakni dengan puasa. Puasa juga mampu mengurangi kadar plak dalam otak, yang merupakan tanda awal Alzheimer. Saat seseorang puasa, maka akan meningkatkan produksi protein yang disebut neuritropik, yang diturunkan dari otak, yang meningkatkan pembelajaran dan ingatan.
Selain diamalkan oleh umat Islam, puasa juga diamalkan oleh agama-agama besar di dunia. Yakni Yahudi, Kristen, dan Budha. Puasa yang mereka lakukan mempunyai tujuan masing-masing serta memiliki tata cara dan waktu pelaksanaannya yang berbeda. Misalnya, umat Islam melakukan puasa wajib sebulan penuh pada bulan Ramadhan. Orang-orang Yahudi berpuasa pada hari Yom Kippur, yakni hari raya Yahudi yang jatuh pada tanggal 9 Oktober. Sedangkan orang-orang Budha berpuasa pada hari Ekadashi, yakni puasa pada hari ke sebelas terhitung setelah bulan purnama.
Dengan demikian, orang yang berpuasa tidak hanya menjalani bentuk puasa, tetapi harus memiliki ruh dari puasa yang dilakukannya. Karenanya, puasa yang dilakukannya akan diterima oleh Allah Swt dan menjadikannya termasuk orang-orang yang memiliki jiwa yang suci. Sebab, orang-orang seperti itulah yang dapat mengontrol jiwa dan perilakunya.

                                                                                                    ——————- *** ——————–

Rate this article!
Tags: