Mulai Krisis Air Bersih, 19 Desa dapat Dropping Air Bersih

Bojonegoro,Bhirawa
Dampak kemarau panjang mulai menyebabkan kekeringan dan krisis air bersih. Dilaporkan mulai melanda 19 desa di 11 Kecamatan di Kabupaten Bojonegoro.
Musibah kekeringan mulai dirasakan sejumlah desa sejak beberapa pekan terakhir. Bahkan, musim kemarau kali ini membuat beberapa desa yang sebelumnya tidak mengalami kekeringan mulai merasakan dampak.
Kasi Rehabilitasi dan Rekontruksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro, Yudi Hendro, mengatakan ada 19 desa yang mulai mengalami krisis air bersih.
“Sementara ini ada 19 desa yang tersebar di 11 kecamatan yang mulai mengalami kesulitan air bersih,” kata Yudi Kemarin, (1/8).
Dari 19 desa yang mengalami kekeringan, Yudi menyebutkan diantaranya, Desa Pejok, Kecamatan Kepohbaru, Desa Ngeper, Kecamatan Padangan, Desa Kedungsari, Desa Bakulan dan Desa Pandantoyo untuk Kecamatan Temayang, Desa Bareng dan Siwalan untuk Kecamatan Sugihwaras.
Kemudian Desa Kasiman dan Desa Sambeng Kecamatan Kasiman, serta Desa Sumberjokidul Kecamatan Sukosewu.
“Kita sudah mulai mendroping air bersih sejak tanggal 23 Juli yang lalu dan sampai saat ini kita sudah mendroping sebanyak 43 tangki air bersih,” terangnya.
BPBD juga mengimbau warga yang terdampak kekeringan untuk segera melapor kepada BPBD Bojonegoro agar mendapat bantuan air bersih. Sebab, kekeringan di Kabupaten Bojonegoro diprediksi bakal tetus meluas sampai bulan Oktober mendatang.
Untuk mengatasinya, kata Yudi, menjalin koordinasi dengan intansi terkait, seperti PDAM. “Pada tahun 2019 sendiri, BPBD Kabupaten Bojonegoro menyiapkan sebanyak 500 tangki air bersih,” pungkasnya. [bas]

Tags: