Mulai Menghangat Jelang Gelaran Pilkades Serentak di Tulungagung

AKBP Tofik Sukendar

Tulungagung, Bhirawa
Kapolres Tulungagung, AKBP Tofik Sukendar SIK, mengungkapkan saat ini tensi politik di Kabupaten Tulungagung mulai menghangat kembali seiring bakal dilaksanakannya pemiliah kepala desa (pilkades) serentak pada 9 Julli 2019 mendatang. Pilkades serentak tersebut akan diikuti 239 desa dari 257 desa se-Kabupaten Tulungagung.
“Keadaan Tulungagung saat ini mulai menghangat. Tetapi masih dalam taraf kewajaran,” ujarnya disela acara Halal Bihalal Kebangsaan Kapolres Tulungagung bersama Forkopimda dan berbagai elemen masyakarat di Hotel Istana Kota Tulungagung, Selasa (25/6).
Menurut Kapolres Tofik, menghangatnya tensi politik di Tulungagung jelang pelaksanaan pilkades serentak wajar, asal jangan sampai kebablasan.
“Kalau boleh mencuplik (mengutip) Presiden Jokowi, demokrasi itu tidak boleh dingin, hangat-hangat namun tidak boleh kebablasan. Nuansa demokrasi muncul dan masih wajar,” tuturnya.
Perwira menengah dengan tanda pangkat dua melati di pundaknya ini memaparkan Polres Tulungagung sudah bersiap untuk mengantisipasi segala kemungkinan saat pelaksanaan pilkades serentak.
Selain telah membentuk satgas anti judi dan anti money politik, juga telah mempersiapkan 2.600 personel untuk menjaga keamanan.
Personel yang akan dilibatkan dalam pengamanan pilkades serentak itu berasal dari jajaran Polres Tulungagung dan Polres daerah tetangga Tulungagung. Selain juga dari Brimob Polda Jatim dan pasukan Dalmas Polda Jatim.
“Untuk yang dari Brimob nanti akan di tempatkan di daerah Kecamatan Bandung, Campurdarat, Pakel, dan Besuki. Juga di Kecamatan Ngantru dan Kecamatan Kauman,” papar Kapolres Tofik.
Diakui dia, ada beberapa desa di Tulungagung yang menyelenggarakan pilkades serentak tahun ini dinilai rawan. Di setiap kecamatan ada satu sampai tiga desa.
“Namun kami juga tetap waspada dengan desa-desa yang dinilai tidak ada kerawanan,” tambahnya.
Kapolres Tofik berharap nantinya setelah pelaksanaan pilkades serentak usai, masyakarat Tulungagung tidak terkotak-kotak karena beda pilihan. Jangan sampai terjadi gesekan.
Acara halal bihalal yang diselenggarakan Polres Tulungagung kemarin, menurut Kapolres Tofik, salah satu tujuannya juga agar masyarakat Tulungagung tidak terkotak-kotak sesudah penyelenggaraan Pemilu Serentak 2019. “Kita ingin merekatkan kembali semua elemen masyarakat sehingga Tulungagung tetap aman dan kondusif,” tandasnya.
Sementara itu, terkait pengamanan jelang putusan Mahkamah Konstitusi (MK) dalam PHPU Pilpres 2019, ia mengungkapkan terus melakukan pemantauan situasi dan kondisi di Kabupaten Tulungagung.
“Dari kelompok-kelompok yang mungin jadi bagian dari PA 212 itu dari Tulungagung tidak ada rencana (ke Jakarta). Semuanya lebih cenderung untuk menyerahkan pada yang berwenang (MK). Ini kami apresiasi dan merupakan langkah yang cukup cerdas,” ucapnya. (wed)

Tags: