Munaslub Golkar Ricuh, Oknum Baladhika Digebuki

Pelaksanaan Munaslub Partai Golkar di Bali ricuh, Senin (16/5) setelah  ada kader Baladhika Karya tanpa ID card memaksa masuk arena kegiatan. [siti]

Pelaksanaan Munaslub Partai Golkar di Bali ricuh, Senin (16/5) setelah ada kader Baladhika Karya tanpa ID card memaksa masuk arena kegiatan. [siti]

Bali, Bhirawa
Hari kedua pelaksanaan Munaslub Partai Golkar di Bali sempat ricuh, Senin (16/5). Ricuh bermula setelah ada kader Baladhika Karya, salah satu ormas di bawah SOKSI yang memaksa masuk area Munaslub tanpa IC card kepesertaan. AMPG (Angkatan Muda Partai Golkar) yang bertugas mengamankan penyelenggaraan Munaslub melarang masuk, tapi kader Baladhika itu tetap memaksa masuk. Tak pelak bentrokan terjadi  hingga di luar arena Munaslub  dan memaksa aparat kepolisian turun tangan.
Ironisnya saat awak media meminta klarifikasi pada aparat kepolisian yang mengamankan kader Baladhika Karya itu, oknum polisi Kombes Pol IB Suteja Dirsabara Polda Bali malah bersikap arogan dan membentak awak media dengan kasar. Ironisnya sampai detik ini yang bersangkutan tidak meminta maaf.
Akibat aksi arogan oknum aparat kepolisian, seluruh media meminta Kombes Pol IB Suteja, Dirsabara Polda Bali meminta maaf ke awak media. Sayangnya yang bersangkutan malah kabur dan yang meminta maaf adalah Kapolresta Denpansar Kombes Pol Anak Agung Made Sudana.
Walaupun Kapolresta Denpansar Kombes Pol Anak Agung Made Sudana sudah meminta maaf, tapi oknum polisi arogan belum meminta maaf dan awak media tetap meminta yang bersangkutan meminta maaf.
Ketua Panitia Pengamanan Munaslub Partai Golkar Yoris Raweyai menyampaikan pengusiran oknum Baladhika karena memang yang bersangkutan tidak memiliki identitas kepesertaan.

18 DPD Dukung Setnov
Pelaksanaan Munaslub Partai Golkar semakin memanas kemarin. Meski dihadang oleh beberapa kekuatan, namun dukungan terhadap Caketum Setya Novanto (Setnov) terus mengalir. Hal ini tampak saat dilakukan Pandangan Umum (PU) DPD I (provinsi) se-Indonesia, ternyata sekitar 18 DPD menyatakan dukungannya terhadap Setnov. Menariknya Jatim dan MKGR (pendiri Golkar) yang mempelopori penyebutan Setnov dalam PU DPD yang dipimpin oleh Nurdin Chalid.
Ketum MKGR Roem Kono menegaskan alasan MKGR mendukung Setnov, selain yang bersangkutan sebagai dewan pembina sekaligus  dalam mendukung bacaketum, MKGR tidak main-main sehingga tidak perlu dilakukan sembunyi-sembunyi. Karena memang sejak awal MKGR mendukung Setya Novanta, sehingga jika dukungan tersebut disampaikan secara terbuka dalam forum rapat itu bagian dari hak MKGR untuk menguatkan dukungan.
“Sudah jauh-jauh hari kami telah menyatakan mendukung Setya Novanto, selain dikarenakan beliau merupakan dewan pembina MKGR, sosoknya memiliki kemauan yang besar dalam membesarkan partai. Bahkan beliau akan siap memberikan sebagian besar waktunya untuk berkeliling di seluruh DPD Partai Golkar se- Indonesia untuk membangun kebesaran Partai Golkar,” jelasnya di Media Center Arena Munaslub Senin kemarin.
Roem menambahkan, Setnov merupakan figur sentral yang bisa mengawal perkembangan Golkar ke depan. MKGR juga mendukung Aburizal Bakrie menjadi dewan pembina Partai Golkar.
Sementara itu terkait sistem pemilihan antara voting terbuka atau tertutup, Roem menegaskan ormas MKGR tetap mendukung Setnov baik voting terbuka maupun tertutup dan Setnov siap bertarung dalam 2 sistem pemilihan tersebut.
Soal ancaman 7 Caketum akan berkoalisi melawan Setnov, MKGR mengaku hal tersebut tidak mempengaruhi dukungan kepada Setnov.     “Semua sudah clear dan tidak ada permusuhan. Bagi kami saat ini bagaimana Munaslub berjalan lancar dan Golkar tetap utuh,” imbuhnya.
Sementara itu, Ketum SOKSI versi Munas Bogor Ali Wongso Sinaga secara terang-terangan mendukung bakal Caketum Setya Novanto sebagai Ketum Partai Golkar periode 2016 hingga 2019. Alasannya, SOKSI mendukung calon Ketum yang tak rangkap jabatan.
“Meski SOKSI yang lain pilih Ketum Ade Komarudin (Akom), tapi SOKSI kami adalah sah karena hasil munas dan punya SK Menkumham. Sedangkan SOKSI milik Akom tak punya SK Menkumham. Kami semua sepakat dukung Setnov jadi Ketum Partai Golkar,”jelasnya kepada wartawan.
Selain Setnov, SOKSI mendukung Aburizal Bakrie sebagai Ketua Dewan Pembina DPP Partai Golkar. “Pak ARB cocok menjadi pembina Golkar,”jelasnya.
Ketua Timses Setnov Nurul Arifin merasa bersyukur dengan semakin banyaknya DPD yang mendukung Setnov. Artinya kerja tim Setnov selama tiga bulan dengan blusukan ke DPD II tidak sia-sia dan berbuah apresiasi. “Kami bersyukur ternyata kerja kami selama tiga bulan mendapat apresiasi dari DPD,”tegasnya.
Ketua DPD I Partai Golkar Jatim Nyono Suherli menegaskan sejak awal Jatim sudah menyatakan mendukung Setnov sebagai Ketum Partai Golkar. Sebagai wujud dukungan tersebut dalam Pandangan Umum (PU) DPD, Golkar Jatim mengawali untuk menyebut nama Caketum yang didukung dan kemudian disusul oleh 17 DPD serta ormas yang menyatakan dukungan terhadap Caketum nomor 2. Apalagi dalam aturannya hal tersebut tidak dilarang.
Adapun DPD provinsi yang mendukung Setnov sampai saat ini di antaranya NTT, NTB, Kepri, Kalut, Banten. Papua Barat, Bangka Belitung, Maluku, Suteng, Jambi dan Babel Utara. Sementara ormasnya di antaranya MKGR dan Satker ulama. [cty]

Tags: