Muncul Hama Tikus. Lima Kecamatan di Trenggalek Ajukan Obat Rodentisida

Trenggalek, Bhirawa
Para petani di Trenggalek khawatir dengan serangan hama tikus yang mulai merajalela. Kekhawatiran itu dikarenakan tikus bisa menyerang di semua musim, dan hampir semua jenis tanaman.Karena tikus termasuk hewan polipak.
Kemunculan hama tikus dilaporkan menyerang di empat kecamatan kabupaten Trenggalek. Salah satu bukti meluasnya serangan hama tikus terlihat dari hasil operasi salah satu kelompok tani (koptan) di desa baruharjo kecamatan Durenan yang menangkap ratusan hama tikus .
Koordinator Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (POPT) Kabupaten Trenggalek Sumadi membenarkan, bahwa petani dan warga Desa Baruharjo, Kecamatan Durenan, belum lama ini menangkap sebanyak 750 ekor tikus sawah.
“Beruntungnya, petani belum mulai bercocok tanam, sehingga lahan pertanian tersebut masih kosong. Jadi memang tikus itu tidak mengenal musim. Sehingga Tikus juga suka makan tanaman palawija, tapi waktu itu barusan dipanen,” ujarnya.
Dari penangkapan tikus itu katanya bermula dari inisiatif petani untuk mengurangi populasi hama tikus, ketika tiba pada musim bercocok tanam selanjutnya. Jadi, petani meminta bantuan warga untuk menangkap tikus di lubang-lubang yang diduga rumah tikus.
“Ketika di sawah tidak ada tanaman, itu banyak bersarang tikus tanggul-tanggul. Jadi dari pagi itu, mereka gropyokan. Dan yang berhasil menangkap satu tikus dikasih Rp 2 ribu. Selanjutnya warga menguburkan ratusan tikus dari hasil tangkapannya untuk menghindari bau busuk,” Ungkapnya.
Lebih lanjut ia mengaku, kemunculan hama tikus tersebut bukan hanya terjadi di Desa Baruharjo, Kecamatan Durenan. Namun, juga terjadi seperti di Kecamatan Trenggalek, Bendungan, Pogalan, dan Munjungan.
“Dari hasil ditinjauan dari pengajuan obat pestisida dan rodentisida. Kemarin itu ada yang sudah mengajukan, obat itu untuk umpan. Ketika tikus itu memakannya, jarak 3-5 hari mereka akan mati dengan sendirinya,” ujarnya.
Kemunculan hama tikus, menurut Sumadi, tidak mengenal musim, maka ancaman hama tikus bisa terjadi di semua musim. “Tikus merupakan hama polipak yang bisa memakan hampir semua jenis tanaman, termasuk palawija maupun biji padi,” cetusnya.
Sementara itu, langkah POPT Provinsi Jawa Timur (Jatim) untuk mengatasi terjadinya serangan hama tikus, pihaknya sudah membagikan 14 kardus yang berisi obat rodentisida. “POPT provinsi tidak menyebutkan kisaran anggaran, karena bantuannya berbentuk barang. Insyaallah, pengajuan obat rodentisida dari petani akan di-acc,” tandasnya. (Wek).

Tags: