Muncul Lagi Pelecehan Seksual Oknum Satlantas Polresta Batu

Korban pelecehan seksual, SP (berkerudung dan menutupi wajah), saat datang melapor ke Mapolres Batu, Jumat (10/6).

Korban pelecehan seksual, SP (berkerudung dan menutupi wajah), saat datang melapor ke Mapolres Batu, Jumat (10/6).

Kota Batu,Bhirawa.
Hanya jeda sehari pasca pengaduan pelecehan seksual palajar putri oleh oknum Satlantas Polres Batu, kemarin (10/6) muncul lagi korban pelecehan lain yang mengadu ke Mapolresta Batu. Parahnya lagi, pelecehan kali ini tak hanya berupa perkataan, tetapi sudah berupa perbuatan/ tindakan pelecehan. Hal ini menambah panjang daftar Petugas Kepolisian yang berprilaku buruk dengan tindakan asusila.
Adapun pelajar putri yang melapor ke Mapolres karena menjadi korban dugaan perbuatan mesum oknum Polres berinisial SP (16th), pelajar SMA yang berasal dari Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang. Seperti pengaduan korban sebelumnya, korban mendapatkan perlakuan pelecehan seksual saat berada di Pos Polisi Alun-Alun Kota Batu. Ia mendapatkan pelecehan dari oknum anggota Satlantas berinisial D.
“Saya memberanikan diri membuat laporan ke Polres setelah membaca ada berita kasus pelecehan di tempat yang sama,”ujar SP saat berada di Mapolres Batu, Jumat (10/6).
Sebelumnya, korban mengaku takut untuk melaporkan kasus asusila oleh oknum polisi ini. Teman pria korban, Jeremi, juga sempat meminta pendapat untuk melaporkan kasus ini. “Namun karena takut laporan, jadi didiemin aja. Terus kemarin ada berita anggota Satlantas itu, makanya kita berani,”jelas Jeremi.
Ia menceritakan, awalnya ia bersama SP dan teman-temannya usai merayakan ulang tahun teman sekelasnya di Desa Beji, pukul 14.00 WIB pada Rabu (1/6) minggu lalu. Kemudian mereka bersama-sama menuju Batos namun ditilang di Jalan Dewi Sartika.
“Jadi banyak teman-teman yang kena tilang. Sebenarnya saya lengkap, kan kalau pelajar pakai seragam gak papa belum punya SIM. Kebetulan STNK hilang dan baru diurus surat kehilangannya. Selain itu SP juga nggak bawa helm,jadi akhirnya terkena tilang juga,” sambung Jeremi.
Akhirnya ia bersama beberapa temannya di giring ke Pos Polisi Alun-alun Batu. Di ruangan depan, ia mengurus administrasinya dan tidak tahu jika SP sampai masuk ke ruangan bersama oknum anggota Satlantas yang mesum.
Setelah melihat berita kasus yang sama kemarin, Jeremi dan SP kemudian laporan ke ayah Jeremi. Karena ayah Jeremi juga anggota Yayasan Ujung Aspal, akhirnya mereka berani lapor ke polisi dengan pendampingan anggota Yayasan Ujung Aspal.
Kapolres Batu, AKBP Leonardus Simarmata mengatakan, kasus ini sudah merupakan tindak pelanggaran kode etik. Dan penanganan terhadap kasus pelecehan sesksual oleh oknum polisi ini sudah diambil alih dan ditangani langsung oleh Direktorat Propam Polda Jatim.
“Kepolisian tidak akan menolerir adanya tindak pelanggaran seperti ini. Kepada oknum pelaku akan dikenakan tindakan tegas, bahkan bisa terkena PTDH, Pemberhentian Tidak Dengan Hormat,”tegas Leonardus Simarmata. (nas)

Tags: