Muncul Video Puluhan Santri Pingsan Usai Divaksin, FK3I: Itu Peristiwa Lama

Mas Muhammad Maftuh, Ketua Umum Pimpinan Pusat FK3I

Surabaya, Bhirawa
Beberapa hari belakangan beredar potongan video dengan narasi yang menyebutkan puluhan santri demam dan pingsan usai divaksin corona di sejumlah grup WhatsApp. Bahkan ada yang menulis dengan judul Waspada Pembantaian Masal.
Dalam video itu terlihat, sejumlah anak menggunakan masker. Bahkan ada yang terbaring di lantai. Terlihat sejumlah petugas termasuk seseorang yang mengenakan baju polisi memeriksa anak-anak tersebut dalam video tersebut.
Berdasarkan penelusuran Forum Komunikasi Kyai Kampung Indonesia (FK3I) yang melakukan kroscek langsung ke pondok pesantren terkait, FK3I mendapatkan fakta bahwa kejadian tersebut merupakan kejadian lama yakni di tahun 2018 dan dalam rangka imunisasi vaksin difteri bukan corona.
“Kami sudah menelusuri kebenaran video tersebut, dan kejadian itu merupakan peristiwa lama yang terjadi pada bulan februari tahun 2018 di sebuah pondok pesantren di jember, jauh sebelum pandemi corona melanda negeri ini, itu imunisasi vaksin difteri”. Ujar Mas Muhammad Maftuh, Ketua Umum Pimpinan Pusat FK3I melalui sambungan telefon.
FK3I menduga video itu sengaja disebarkan oleh orang yang tidak bertanggung jawab di saat pemerintah indonesia sedang fokus menekan penyebaran virus corona dengan melaksanakan imunisasi gratis vaksin covid-19 yang rencananya akan dijalankan dalam waktu dekat ini.
“Kami menduga video lama tersebut sengaja dimunculkan kembali dan disebarluaskan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab, tujuanya adalah untuk menimbulkan keresahan di masyarakat sehingga masyarakat akan menolak untuk dilakukan vaksinasi virus covid-19 yang dalam waktu dekat ini akan diberikan secara gratis oleh pemerintah,” tutur kyai muda asal Dresmo Surabaya tersebut.
“Kami mengajak kepada seluruh lapisan masyarakat untuk berpikiran positif, melakukan validasi terhadap berita-berita yang beredar luas dan mendukung program pemerintah selama program tersebut tidak merugikan masyarakat. Tentunya pemerintah sudah melakukan berbagai upaya maksimal guna kelancaran jalannya program itu, termasuk uji klinis, kehalalan dan keamanan vaksin covid-19 tersebut,” sambung Mas Maftuh.
Jika diperlukan, FK3I akan bekerjasama dengan pemerintah untuk melakukan sosialisasi keamanan vaksin covid-19 itu.
“Setelah melalui musyawarah pengurus pusat FK3I, jika pemerintah memerlukan, kami siap bekerjasama untuk melakukan sosialisasi kepada seluruh lapisan masyarakat mengenai keamanan dan kehalalan vaksin tersebut, bahkan kami siap untuk menerima vaksin pertama,” tutupnya. [geh]

Tags: