Mundurnya Tian/Zhao dari Olimpiade Tak Pengaruhi Greysia/Nitya

Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari

Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari

Jakarta, Bhirawa
Pengunduran diri atlet bulu tangkis ganda putri Tiongkok Tian Qing/Zhao Yunlei dari Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro, Brazil, tidak memengaruhi peluang dan peta persaingan perebutan medali untuk pasangan putri Indonesia Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari.
“Tidak ada perbedaan yang berarti bagi pasangan kita. Fokus utama kami adalah mempersiapkan Greysia/Nitya dalam kondisi nyaman untuk menghadapi siapa saja pada Olimpiade Rio 2016,” kata pelatih ganda putri pelatnas PP Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Eng Hian kepada Antara di Jakarta, Rabu.
Komite Olimpiade Tiongkok menarik pasangan Tian/Zhao dan memasukkan pasangan Tiongkok lain Luo Ying/Luo Yu.
Meskipun tidak turun dalam nomor ganda putri, Zhao Yunlei masih akan memperkuat tim Negeri Panda pada nomor ganda campuran dan berpasangan dengan Zhang Nan.
“Greysia/Nitya sudah pernah menghadapi semua pasangan yang lolos ke Olimpiade nanti dan mempunyai catatan menang dan kalah,” kata mantan atlet peraih medali perunggu bersama Flandy Limpele pada Olimpiade Athena 2004 itu.
Eng Hian menambahkan tugasnya sebagai pelatih ganda putri lebih fokus pada analisa dan persiapan penampilan pasangan atletnya agar bermain lepas di Rio.
Greysia/Nitya punya catatan enam kali pertemuan dengan pasangan Tian/Zhao. Pasangan Merah-Putih itu meriah dua kali kemenangan empat kali kalah dengan Tian/Zhao sejak 2013.
Sementara dengan pasangan Luo Ying/Luo Yu, Greysia/Nitya punya catatan empat kali menang dalam enam kali pertemuan mereka sejak 2014.
Sebelumnya, Eng Hian mengaku sektor ganda putri lebih termotivasi untuk meraih medali Olimpiade pertama bagi Indonesia.
“Kami membidik hasil terbaik. Kami tidak membicarakan warna medalinya. Target itu akan menjadi beban bagi atlet kalau kami terus menekan agar mereka meraih medali emas,” kata Eng Hian.
Eng Hian menambahkan pasangan Greysia/Nitya punya kemampuan untuk mengalahkan pasangan-pasangan atlet yang punya peringkat satu hingga tiga dunia. “Seharusnya beban ada pada pasangan-pasangan yang lebih diunggulkan itu dan Greysia/Nitya bermain lebih lepas,” ujarnya.
Greysia/Nitya punya catatan prestasi medali emas pada Asian Games 2014 di Incheon, Korea Selatan, juara pada Singapura Terbuka 2016, dan Korea Selatan Terbuka 2015. [ira.ant]

Tags: