Murid SD di Kota Mojokerto Positif Konsumsi Narkoba

AKBP Suharsi Kepala BNNK Mojokerto

(Mengkhawatirkan)
Kota Mojokerto, Bhirawa
Peredaran narkoba di wilayah Kota Mojokerto ternyata sudah pada posisi yang mengkhawatirkan. Bandar narkoba tidak hanya menggunakan orang dewasa sebagai sasaran penjualan barang haram tersebut. Belakangan kalangan pelajar juga menjadi sasaran empuk untuk dijejali dengan narkoba.
“Sangat mengkhawatirkan peredaran narkoba di Kota ini (Mojokerto, red). Yang bijin miris saat ini bandar narkoba sudah menjadikan sasaran, bahkan ada yang masih SD sudah positif narkoba, ” ujar AKBP Suharsi Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Mojokerto, Selasa (28/11).
Suharsi memapatkan, BNNK Mojokerto telah menemukan 19 pelajar positif mengkonsumsi narkoba. Jumlah itu terdiri atas, berbagai tingkatan, dan yang menvengangkan diantara yang positif narkoba itu masih dalam tingkat pendidikan sekolah dasar (SD).
“Kita punya datanya lengkap, tahun 2017 ada 19 pelajar yang terindikasi positif zat psikotropika, 16 siswa berasal dari 7 SMA/SMK, dua siswa dari dua SMP dan satu siswa SD,” tandas Suharsih lagi.
Menurut perempuan dengan pangkat dua melati di pundak ini, bahwa kondisi peredaran narkoba di kota mungil ini merupakan sesuatu yang sangat memprihatinkan, karena pelajar SD yang sudah jadi pemakai ini masih berumur 10 tahun.
“Siswa SD ini masih duduk di bangku kelas tiga, usianya baru 10 tahun tapi terdetekai pengguna pil koplo.” keluh Suharsi.
Suharsi juga mengatakan, ditemukannya siswa SD yang sudah ngoplo ini berawal dari orang tuanya yang merasa tingkah laku anak nya tidak wajar, akhirnya melapor ke BNNK.
“Setelah orang tuanya melapor, kita lakukan pembinaan hingga tes urine ternyata hasilnya positif, di mengaku mendapat barangnya dari orang tak dikenal.” urainya.
Sementara belasan pelajar yang lain yang menjalani assessment rata-rata mengaku mulai mengkonsumsi narkoba sejak berusia 15 tahun.
“Awalnya ditawari cuma-cuma, akhirnya ketagihan dan rutin mengkonsumsi, sebagian besar mereka memakai pil koplo yang harganya Rp 7 ribu hingga 15 ribu per 10 butir.” Pungkasnya.kar.
Pasca penemuan kalangan pelajar terindikasi narkoba ini, BNNK Mojokerto bergerak cepat dengan menggandeng sekolah sekolah untuk melakukan sosialisasi. [kar]

Tags: