Musda LDII Kab.Jember Warnai Penolakan Paham Radikalisme

Ketua DPD LDII Jawa Timur H.Chriswanto Santoso bersama Sekkab Sugiarto usai membuka Musda LDII V Kabupaten Jember di aula PB. Sudirman, Selasa (19/5)

Ketua DPD LDII Jawa Timur H.Chriswanto Santoso bersama Sekkab Sugiarto usai membuka Musda LDII V Kabupaten Jember di aula PB. Sudirman, Selasa (19/5)

Kab.Jember, Bhirawa
Musyawarah Daerah (Musda) V DPD LDII Kabupaten Jember diwarnai penandatangan bersama penolakan faham radikalisme demi Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Penandatangan ini dilakukan oleh seluruh unsur Muspida, MUI, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Jember dan elemen masyarakat, di aula PB Sudirman Pemkab Jember, Selasa (19/5).
Ketua DPD LDII Jawa Timur H. Chriswanto Santoso mengatakan faham-faham baru yang masuk melalui dunia maya saat ini dinilai sangat membahayakan bagi keutuhan NKRI. Oleh karena itu, menjaga keuntuhan dan penolakan paham radikalisme di Indonesia menjadi salah satu program penting bagi LDII ke depan. “Perkembangan informasi tekhnologi yang sangat cepat, sangat mudah dimasuki oleh faham-faham yang mengarah pada perpecahan bangsa, Oleh karena, menjadi tugas kita bersama untuk mengantisipasi itu,” tandasnya.
Dalam sambutannya, Chriswanto juga mengungkapkan persiapan LDII untuk terlibat menghadapai Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang akan digulirkan. LDII nantinya akan melibatkan diri untuk mempersiapkan simberdaya manusia dalam mengahadapi MEA tersebut. “Hal ini sesui dengan amanah Presiden Jokowi terhadap kami,” katanya pula.
Musda LDII V di Jember dihadiri oleh Bambang Hariyadi, SE anggota DPR-RI dari Partai Gerindra Dapil Jember-Lumajang sebagai salah satu pemateri. Menurut  Bambang, setiap kegiatan Munas maupun Musda akan menghasilkan re generasi dalam setiap organisasi. Namun anggota Komisi VII ini berharap jangan sampai terjadi konflik yang menajam.
“Musda ini sarana regenerasi untuk memilih pemimpin yang diharapkan mampu membawa organisasi kedepan. Sehingga musyawarah ini, dapat berjalan dengan baik tanpa ada konflik yang menimbulkan perpecahan di internal. Sekarang kan jamannya seperti itu,” ujar pria berkacamata minus asal Gambirono Bangsalsari Jember.
Oleh karena itu, Bambang berharap Musda LDII kali ini tidak seperti itu. Bahkan ia berharap khususnya ormas-ormas keagamaan tidak terpecah-pecah karena kepentingan orang per orang. “Musda LDII ini bisa dijadikan contoh bagi ormas lainnya. Dan saya berharap organisasi berbasis keagamaan baik itu NU, Muhammadiyah maupun ormas Islam lainnya tidak terpecah belah oleh kepentingan sesaat, mampu menjadi penyejuk dan menciptakan kedamaian di masyarakat,” harapnya pula. [efi]

Tags: