Museum Angkut Batu Terbaik Se-Indonesia

Manajer Operasional MAB, Endang Shobirin (kanan) menunjukkan penghargaan sebagai Museum Terbaik untuk kategori milik perorangan yang diberikan Kementrian Pendidikan Nasional

Kota Batu, Bhirawa
Setelah bersaing dengan 435 museum yang tersebar di Nusantara, akhirnya Museum Angkot Kota Batu ditetapkan sebagai museum terbaik untuk kategori milik perorangan/ masyarakat di tahun 2017. Penghargaan tersebut diberikan Kementrian Pendidikan Nasional RI dalam pertemuan para pengelola museum dan cagar budaya yang dilaksanakan di Kota Manado beberapa waktu lalu.
Prestasi ini menjadi tantangan bagi Museum Angkot Batu untuk menjadi yang terbaik di Asia Tenggara. Apa yang dicapai Museum Angkut Batu (MAB) telah mendahului para seniornya atau museum yang telah lebih dulu berdiri. Karena MAB merupakan kategori museum baru, yakni berdiri pada Maret 2014.
“Untuk menjadi yang terbaik kita mendapatkan saingan berat dari museum-museum terkenal yang ada di Bali, Yogyakarta, dan Medan,” ujar Manajer Operasional MAB, Endang Shobirin ditemui di Aula MAB, Senin (23/10).
Ia menjelaskan bahwa MAB merupakan sebuah wahana cagar budaya yang inovatif. Maksudnya, MAB tidak hanya media pelestarian, tetapi juga inovatif sehingga bisa menyentuh pengunjung dengan nuansa Movie Star Studio atau studio bintang film berskala internasional. Kemudian mudia bernuansa studio ini tempat edukasi bagi para pengunjung baik pelajar hingga orang dewasa.
Endang memberikan sedikit bocoran bagimana MAB bisa menjadi yang terbaik dan mengalahkan ratusan Museum di seluruh Nusantara. Ia mengatakan ada kredit poin cukup besar yang diperoleh MAB dalam proses penilaian.
Sebagai museum baru, kata Endang, MAB memiliki program jangka pendek 1th, jangka menengah 2th, hingga jangka panjang 5th. Dan program jangka pendek dan menengah telah dicapai MAB dengan gemilang. “Dalam jangka 1 tahun, MAB telah dikenal dengan baik oleh warga Kota Batu dan Malang Raya. Program jangka menengah, MAB telah dikenal dengan baik di tingkat Jawa Timur bahkan Pulau Jawa, dan saat ini kita tengah berupaya mencapai target jangka panjang 5tahun,”jelas Endang.
Target jangka panjang ini, katanya, MAB harus menjadi museum yang dikenal secara internasional dan menjadi yang terbaik di kawasan Asia Tenggara. Untuk itu, MAB dituntut harus mampu mendatangkan banyak turis internasional. Karena itu tahun depan MAB sudah bisa menyiapkan 30 persen dari guide atau pemandu tamu yang dimiliki sudah bisa berbahasa Inggris. Karena itu pada bulan Desember depan, kesiapan guide internasional ini sudah harus tersedia.
Adapun untuk menjadi Museum Terbaik untuk kategori Milik Perorangan/ Masyarakat tahun 2017 ada beberapa kategori penilaian yang harus dilalui MAB. Di antaranya yaitu, Program Kerja, Pengembangan SDM, Uji Materi Yang Dipamerkan, dan Upgrade Permuseuman yang dilakukan.
MAB menjadikan prestasi terbaik ini sebagai tantangan untuk menjadi yang terbaik pula dala skala internasional.
“Dalam waktu dekat kita juga akan buatkan military corner dimana akan ada disediakan edukasi dalam sistem persenjataan militer. Untuk hal ini kita akan bekerja sama dengan PT Pindad,”pungkas Endang. [nas]

Tags: