Museum KA Diharapkan Jadi Destinasi Wisata Sejarah

Bupati Bondowoso menandatangani Prasasti peresmian Museum setelah melakukan pengguntingan pita pertanda dibukanya stasiun KA Bondowoso sebagai Museum Bersejarah. (Samsul Tahar/Bhirawa)

Bupati Bondowoso menandatangani Prasasti peresmian Museum setelah melakukan pengguntingan pita pertanda dibukanya stasiun KA Bondowoso sebagai Museum Bersejarah. (Samsul Tahar/Bhirawa)

Bondowoso, Bhirawa
Tepat pada Hari Kemerdekaan ke-71 Republik Indonesia, Rabu (17/8) Bupati Bondowoso Drs H Amin Said Husni meresmikan Stasiun Kereta Api Bondowoso menjadi museum. Lonceng berbunyi menyambut kedatangan Bupati Bondowoso, H Amin Said Husni bersama Vice President PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daops IX, Kolonel (Marinir) Rusi Haryono beserta rombongan dari kedua pihak.
Mereka hadir di Bondowoso untuk menjadi saksi sejarah sekaligus menyaksikan momentum peresmian sebuah museum kereta api pertama dan kini satu-satunya di Jawa Timur. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bondowoso dan Daops IX, menandatangani nota kesepahaman (MoU) kerjasama sekaligus meresmikan Museum Kereta Api Bondowoso.
Dalam Sambutannya Bupati Amin Said Husni menyampaikan bahwa Stasiun Bondowoso yang berdiri lebih dari satu seperempat abad ini akan hadir kembali untuk menjadi kebanggaan masyarakat Bondowoso dan Bangsa Indonesia. “Peresmian Museum Kereta Api Bondowoso berarti meniupkan roh untuk hidup kembali menjadi kebanggaan masyarakat Bondowoso dan Bangsa Indonesia,” kata Bupati.
Bupati menyebut peresmian Museum kereta api satu-satunya di Jawa Timur ini sebagai torehan sejarah baru, bertepatan dengan peringatan HUT ke-71 RI. “Bangunan ini sudah ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya yang dilindungi. Usia bangunan yang tua,di tempat ini terjadi peristiwa Gerbong Maut,” kata Amin.
Jalur kereta yang berada di stasiun dipenuhi ratusan orang yang hadir untuk menyaksikan. Selain Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Bondowoso, turut menjadi saksi peresmian ini, diantaranya para pejuang dan veteran, pensiunan kereta api, komunitas sepeda tua dan pelajar mahasiswa di Bondowoso.
Diharapkan dengan diresmikannya Stasiun Kereta Api ini, kata Amin, Bondowoso semakin lengkap destinasi wisata dengan nilai sejarah. “Ini satu-satunya museum yang berada di bagian timur,” tandas Rusi Haryono di hadapan ratusan tamu yang hadir.
Dari museum kereta api ini, masyarakat dan wisatawan yang berkunjung akan mengenali sejarah perjalanan panjang berdirinya stasiun Bondowoso berikut dinamika perjuangan anak bangsa melawan penjajahan, yang dikenal dengan peristiwa Gerbong Maut.
Beragam barang peninggalan kuno yang digunakan sejak 23 Juni 1893 stasiun Bondowoso berdiri, tersajikan dalam salah satu bagian ruang stasiun yang masih terawat dengan baik. “Semua yang dipamerkan di museum ini tidak ada barang baru, semua kuno. Kecuali penanda barang dan deksripsinya,” ucap Rusi dengan bangga.
Dia pun menceritakan sekilas kisah gerbong maut yang merenggut puluhan nyawa anak bangsa saat dibawa dengan gerbong kereta plat baja tanpa ventilasi dari Stasiun Bondowoso menuju Surabaya. Peristiwa Gerbong Maut terjadi pada 23 November 1947, paska proklamasi kemerdekaan Indonesia.
Selama 16 jam perjalanan, para pejuang Indonesia yang berada gerbong tersebut menahan lapar dan dahaga. Hingga akhirnya semua yang berada di dalamnya meninggal dunia. “Gerbong yang merenggut nyawa puluhan pejuang kini berada di Museum Brawijaya, Kota Malang,” ucapnya.
Gerbong maut yang menjadi kisah kepahlawanan anak bangsa melawan penjajah, akan menjadi satu koleksi penting yang bermanfaat bagi wisata, sejarah dan pendidikan di Bondowoso. Untuk itu, Daops IX bersama Pemkab Bondowoso berupaya menghadirkan gerbong kereta tersebut ada di Museum Kereta Api Bondowoso. “Saya bersama Bupati Bondowoso akan memperjuangkan agar gerbong maut dapat menjadi koleksi museum kereta api Bondowoso,” ucapnya disambut aplaus tamu undangan.
Pria berpangkat Kolonel Marinir ini berpesan, kalau Bondowoso mau menjadi besar, jangan pernah melupakan peristiwa sejarah bersama para pahlawan yang berjuang. “Sejarah yang buruk jangan sampai terulang kembali. Jadikan sebagai pelajaran sejarah di sekolah atau tempat seperti museum ini,” pesannya.
Rusi berharap koleksi Museum Kereta Api Bondowoso akan semakin lengkap dan dapat menjadi destinasi wisata sejarah di Bondowoso. [har]

Tags: