Musik Lawan Corona

Sugeng Winarno

Oleh:
Sugeng Winarno
Pegiat Literasi Media, Dosen Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Muhammadiyah Malang (UMM)

Sejumlah penyanyi, pecipta lagu, dan musisi membuat lagu terkait wabah virus Korona (Covid-19). Melalui musik, sejumlah pesan bernada kewaspadaan dan optimisme disuarakan. Melalui irama musik dan lantunan syair yang sarat makna disampaikan para penyanyi tak sekedar untuk menghibur, namun juga sebagai sarana komunikasi pandemi. Melalui musik pula digunakan oleh para seniman musik untuk menumbuhkan solidaritas sosial.
Sejumlah konser musik telah digelar oleh beberapa penyanyi dalam maupun luar negeri. Konser musik dikemas dalam beragam tajuk, seperti Konser Musik #dirumahaja, Konser Amal dari Rumah bersama Didi Kempot, dan beberapa penyanyi yang membuat musical show dari rumahnya masing-masing. Musisi dunia, Elton John misalnya, juga telah menggelar konser dari rumahnya yang sukses meraup 8 juta dollar AS atau 133 miliar rupiah dari penggemarnya.
Selain menggelar konser, sejumlah penyanyi dan pencipta lagu juga membuat lagu tentang Korona. Raja dangdut, Rhoma Irama, juga membuat lagu yang berjudul “Virus Korona” yang sukses menyita perhatian jutaan penonton di laman Youtube. Lagu ini menceritakan tentang kesedihan, kegelisahan, dan ketakutan masyarakat pada Korona. Lagu ini juga mengandung pesan agar masyarakat introspeksi diri mengambil hikmah dari wabah Korona ini.
Lain pula dengan Didi Kempot. Musisi yang punya penggemar berjuluk Sobat Ambyar ini menciptakan lagu yang berjudul “Ora Iso Mulih” yang ditujukan pada Sobat Ambyar dan masyarakat yang tak bisa mudik lebaran karena virus Korona. Ajakan untuk memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sosial dan fisik (Social dan physical distancing), anjuran bekerja, belajar, dan beribadah dari rumah juga disuarakan sejumlah penyanyi lain.

Bahasa Universal
Musik adalah salah satu bahasa yang universal. Melalui musik bisa digunakan untuk mengomunikasikan beragam pesan. Pesan-pesan perdamaian, kritik sosial, keagungan Tuhan, cinta sesama, bencana kemanusiaan, perang, dan perdamaian banyak disuarakan musisi lewat lagu. Melalui sebuah lagu, orang tak hanya menikmati irama melalui instrumen musik. Namun melalui syair yang indah, sejumlah pesan terkait virus Korona mampu dikomunikasikan.
Musik juga tak mengenal status sosial, latar belakang pendidikan, ras, suku, dan agama. Musik mampu menembus sekat-sekat yang ada dalam lingkungan sosial masyarakat. Musik bisa menjadi sarana yang melumerkan beragam perbedaan. Inilah kekuatan musik, yang memungkinkan kehadirannya bisa menjadi solusi komunikasi di tengah pandemi Korona. Musik bisa mengendurkan urat syaraf yang tegang selain juga mampu menumbuhkan kepekaan sosial.
Kelompok penyanyi religi, Bimbo, beberapa pekan lalu membuat lagu tentang virus Korona. Syairnya sangat menggugah dan mengajak manusia untuk berkontemplasi merenungkan wabah virus ini. Sementara kelompok Project Pop, secara jenaka membuat lagu berjudul “Gara-Gara Korona” yang mengilustrasikan situasi yang disebabkan munculnya wabah virus Korona.
Sejumlah selebritis di media sosial juga bermunculan menggunakan musik dalam menunjukkan kepedualiannya pada wabah ini. Para selebgram, selebtwit, content creator, vlogger, dan influencer berusaha mengajak para pengemarnya (followers) berkontribusi melawan virus yang telah menjadi pandemi di sejumlah negara di dunia ini. Musik telah banyak dipilih para figur publik untuk menyampaikan pesan komunikasi Korona.
Melalui musik pula bisa digunakan untuk mengelola potensi dari para penggemar sang musisi. Penyanyi Didi Kempot misalnya. Para penggemarnya yang tergabung dalam Sobat Ambyar jumlahnya sangat banyak di Indonesia bahkan hingga manca negara. Untuk itu beberapa pesan pemerintah terkait penanganan wabah Korona ini bisa dititipkan melalui konser musik maupun lagu yang dibuat sang idola. Pesan komunikasinya tentu akan lebih cair dan mengena.

Pemantik Altruisme
Melalui musik bisa menjadi sarana dalam penggalangan donasi sosial. Lewat musik juga mampu menjadi pemantik tumbuhnya jiwa kedermawanan sosial (altruisme) masyarakat. Suksesnya beragam konser musik peduli wabah Korona menunjukkan bahwa melalui musik telah berkontribusi menggelorakan semangat altruisme dan kepedulian kepada sesama. Seperti halnya dalam bencana dan musibah yang pernah terjadi, musik dan musisi telah memainkan peran yang signifikan.
Altruisme merupakan lawan dari egoisme. Menurut Martin Luther King Jr bahwa setiap orang perlu menentukan jalan yang ia pilih. Mau dalam cahaya altruisme atau kesuraman egoisme. Egoisme diartikan sebagai hasrat besar untuk memperhatikan dan menyenangkan diri sendiri, sementara altruisme adalah keinginan seseorang untuk menyenangkan orang lain.
Konser Musik dari Rumah bersama Didi Kempot misalnya, telah berhasil mengumpulkan donasi sebesar 5,3 miliar rupiah. Konser yang dikemas dalam penggalangan dana dan kampanye untuk tidak mudik dan tetap tinggal di rumah ini terbilang sukses. Para penggemar sang penyanyi dengan sukarela menyumbangkan uangnya karena merasa tergugah lewat ajakan sang idola.
Konser musik #dirumahaja yang melibatkan banyak musisi sebagai solidaritas melawan virus Korona berhasil menggalang dana sebesar Rp 11,5 miliar dari 88.371 donatur per 31 Maret 2020 lalu. Sementara beberapa artis secara pribadi juga bernyanyi secara online guna menggalang donasi dari para penggemarnya yang menggandeng aplikasi donasi seperti kitabisa.com.
Jiwa altruisme dan kedermawanan para penggemar musik mampu terketuk melalui pemantik yang dibuat oleh sang penyanyi. Kenyataan ini membuktikan bahwa lewat musik bisa menjadi sarana untuk mengorganisir orang dalam menyalurkan jiwa altruismenya. Klop, kegemaran pada musik berpadu dengan jiwa kedermawanan untuk membantu dalam penanganan wabah Korona.
Kontribusi dunia musik, penyanyi, pencipta lagu, musisi, dan produser, serta label musik tak bisa dianggap enteng dalam turut membantu melawan Korona. Musik menjadi bahasa yang universal yang bisa menihilkan beragam sekat perbedaan. Inilah kekuatan musik yang saat ini telah terbukti mampu menjadi sarana pemantik jiwa altruisme masyarakat.
Musik hadir menghibur guna menghilangkan ketakutan dan kepanikan masyarakat. Musik adalah obat yang mampu membuat masyarakat mengendurkan ketegangan karena Korona. Lewat musik rasa panik itu bisa sirna hingga imunitas tubuh meningkat. Melalui musik kedermawanan sosial juga bisa dibangun. Lewat musik pula bisa menjadi solusi agar komunikasi krisis yang rumit menjadi cair. [*]

Rate this article!
Musik Lawan Corona,5 / 5 ( 1votes )
Tags: