Musik Lesung dan Drama Tari Rara Kuning Unjuk Kebolehan di GSBD

Musik Lesung

Musik Lesung

Pemprov, Bhirawa
Musik Lesung yang biasa dimainkan ibu-ibu desa usai menumbuk padi itu sudah langka. Karena itu akan jadi pertunjukan menarik ketika disajikan bersama tarian. Demikian pula kisah perihal Rara Kuning, sebagai bagian dari Cerita Panji, yang disajikan dalam bentuk drama tari.
Dua pertunjukan tersebut merupakan bagian dari Gelar Seni Budaya Daerah (GSBD) “Kridaning Budaya Bhumi Anjuk Ladang” dari Kabupaten Nganjuk yang dihadirkan di Taman Budaya Jawa Timur, Jl. Gentengkali 85 Surabaya, mulai Jumat sore hingga Sabtu larut malam (13-14 Pebruari 2015).
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Jawa Timur, Dr. Jarianto, M.Si menjelaskan, kabupaten Nganjuk memiliki banyak potensi seni budaya dan pariwisata yang menarik.
Karena itu kali ini Pemkab Nganjuk sengaja diundang untuk menunjukkannya dalam acara GSBD. Selain seni pertunjukan, juga disajikan beragam kuliner khas Nganjuk dan potensi pariwisata serta produk unggulan.
Sebagai daerah yang termasuk dalam wilayah sub-etnis Mataraman, Nganjuk juga memiliki kesenian Jaranan yang khas, yaitu bernama Jaranan Senterewe. Setelah Sabtu pagi diisi dengan lomba menggambar family dan anak usia PAUD, SD dan TK, maka sajian GSBD dari Nganjuk ini dipungkasi dengan Pergelaran Langen Tayub hingga larut.
Sementara, Kepala UPT Taman Budaya Jatim, Sukatno SSn mengatakan, jika ingin melihat seni budaya asal Kabupaten Nganjuk maka masyarakat bisa mendatangi Taman Budaya Jatim dan menontonnya secara gratis.
“Tanpa dipungut biaya dan ada undian berhadiah yang hadiahnya dari para sponsor mulai dari kepala daerah hingga swasta yang turut menyukseskan gelar seni budaya di pendapa,” katanya.
Bahkan, lanjutnya, masyarakat bisa juga membeli produk khas dari kabupaten yang menampilkan langsung seni budayanya. “Mungkin kalau jauh lokasinya, disini masyarakat bisa membelinya produk yang diusung kabupaten bersangkutan langsung dari daerahnya,” katanya.
Dijelaskannya, kalau gelar seni budaya daerah merupakan program periodik setiap bulan yang diikuti sejumlah kota di Jatim. Jika tahun sebelumnya kegiatan GSBD dilakukan 12 kali, namun kini menjadi 10 kali pertunjukkan. Namun, ada pertunjukkan seni budaya lainnya yang ikut ditonjolkan yaitu ketoprak, ludruk, dan janger.
Kegiatan GSBD , lanjutnya, ada 10 kabupaten/kota yang sudha mempersiapkan untuk menampilkan seni budayanya yaitu Nganjuk, Magetan, Banyuwangi, Tuban, Malang, Sidoarjo, Tulungagung, Kediri, dan Trenggalek . “Mengawali GSBD pada Februari mendatang yaitu dari Kabupaten Nganjuk,”katanya.
Ditambahkan Sukatno, pelaksanaan GSBD diselenggarakan dua kali sebulan nampaknya cukup berat. “Untuk itulah kegiatan seni budaya kembali terbagi merata, agar pelaksanaannya lebih bagus dan bisa dinikmati masyarakat,” katanya.
Untuk lokasi pertunjukkan seni budaya, Disbudpar Jatim tidak hanya menampilkan di UPT Taman Budaya Surabaya namun juga di Taman Krida Budaya Malang dan Taman Chandra Wilwatikta Pandaan. “Tahun sebelumnya, kegiatan di Taman Krida Budaya Malang juga berkurang. Namun, tahun ini Taman Krida mulai diramaikan kembali,” katanya. [rac]

Tags: