Musim Hujan, 158,17 Km Jalan di Jatim Rusak

Wagub Jatim Drs H Saifullah Yusuf meninjau jalan rusak di daerah Bangil-Kraton Pasuruan, Senin (16/1). [tri diana]

Pemprov, Bhirawa
Bagi masyarakat Jatim yang mengendarai kendaraan baik di jalan provinsi ataupun jalan nasional sebaiknya meningkatkan kewaspadaannya. Sebab musim hujan yang cukup panjang telah membuat aspal jalan di Jatim hancur dan rusak parah. Bahkan ada yang menyebabkan kubangan hingga 50 cm seperti yang terjadi di Jalan Raya Surabaya-Pasuruan.
Berdasarkan data yang didapat Harian Bhirawa, dari 1.421 kilometer jalan provinsi maupun jalan nasional, hingga Januari 2017 ini yang mengalami kerusakan sebanyak 158,17 kilometer atau 11,31 persen. Kondisi ini lebih baik dibanding pada semester I 2016 yang rusaknya mencapai 196,255 kilometer atau 13,811 persen.
“Saat ini dari total 1.421 kilometer jalan di Jatim, yang mantap sepanjang 1.262,83 kilometer atau 88,869 persen. Sementara yang tidak mantap sepanjang 158,17 kilometer. Rinciannya, 141,845 kilometer rusak ringan dan 16,325 kilometer rusak berat,” kata Wakil Gubernur Jatim, Drs H Saifullah Yusuf saat melakukan sidak jalan rusak di Jalan Raya Surabaya-Pasuruan, Senin (16/1).
Menurut dia, beberapa kondisi jalan tidak mantap di Provinsi Jatim di antaranya yakni Babat hingga perbatasan Kabupaten Jombang sepanjang 12,93 km, perbatasan Kota Lamongan hingga perbatasan Kabupaten Mojokerto 3,10 km, perbatasan Kota Bojonegoro hingga perbatasan Kabupaten Nganjuk 6,6 km, perbatasan Kota Sampang hingga Omben sepanjang 1,47 km, dan tersebar di Jatim sepanjang 87,56 km.
Gus Ipul, sapaan lekat Wagub Saifullah Yusuf, menyebut setiap musim hujan selalu terjadi kerusakan jalan karena struktur tanahnya yang rawan, badan jalannya yang tidak baik, atau mungkin kelebihan tonase, dan secara umum musuh besar aspal adalah air. Karenanya ketika memasuki musim hujan provinsi selalu membuat swakelola dalam memperbaiki jalan rusak sambil menunggu pemenang tender.
“Setiap hari selalu dilakukan penambalan baik untuk lubang besar maupun kecil, sehingga keselematan pengendara bisa terjaga. Kalau dibiarkan jalan itu rusak, bisa membahayakan pengguna jalan. Kita harus segera memperbaiki, agar masyarakat tahu pemerintah itu berbuat sesuatu untuk memperbaiki jalan,” terangnya.
Ia berharap, jalan nasional yang dikelola BBPJN (Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional) VIII juga bisa melakukan hal yang sama, jadi tidak ada kekosongan saat menunggu pemenang lelang. Balai Besar bisa langsung turun dan memperbaiki jalan-jalan yang rawan dan bisa membahayakan pengendara.
“Semua keluhan dan masukan dari masyarakat terkait kerusakan jalan selalu kita terima lewat berbagai media. Oleh sebab itu hari ini (kemarin, red) saya melakukan sidak dan bertemu langsung dengan masyarakat. Selain itu juga untuk bersinergi dengan dinas terkait mengatasi masalah dalam jangka pendek,” urainya.
Mantan Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal ini menegaskan, setip musim penghujan selalu ada beberapa ruas jalan baik yang dikelola oleh provinsi, kabupaten, maupun pusat yang mengalami kerusakan. “Karenanya kami akan bersinergi dengan BBPJN VIII dan Pemkab Pasuruan agar kerusakan yang terjadi bisa segera diperbaiki dalam jangka pendek,” ungkapnya.
Sementara itu, Kasatker Pelaksanaan Jalan Nasional (PJN) I Jatim Nanang Permadi menambahkan, faktor penyebab kerusakan jalan utama memang adalah air. Pihaknya akan bekerja semaksimal mungkin untuk segera memperbaiki jalan-jalan nasional yang rusak berat.
“Untuk lokasi di jalan nasional Kraton akan diselesaikan hari ini (kemarin, red). Memang semuanya jalan nasional yang rusak akan ditangani pada 2017. Poses lelang masih berjalan dan awal Februari ada pemenangnya. Kami tetap bekerja untuk masyarakat dan semoga cuaca baik,” tuturnya.
Ia menjelaskan, untuk jalur Bangil-Kraton sepanjang 2 km yang rusak dan 1,6 km untuk jalan rusak hingga batas Probolinggo. Total sepanjang 3,6 km. Ini merupakan paket longsegment Gempol-Probolinggo Rp 30 miliar. “Sepanjang 115 km total longsegment untuk pemeliharaan rutin di wilayah Pasuruan dan Probolinggo,” pungkasnya. [iib]

Tags: